Tiga Warga Bogor Yang Hilang Akibat Longsor Masih Dicari Tim SAR
- Humas BNPB
Padang – Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan jika tim SAR gabungan hingga kini masih melakukan proses pencarian terhadap tiga warga Bogor yang dinyatakan hilang pasca terjadinya bencana hidrometeorologi basah (tanah longsor).
Menurut Abdul Muhari, tercatat hingga saat ini bencana tanah longsor yang terjadi pada Rabu kemarin di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor ini, menyebabkan empat warga meninggal dunia. Keempat korban meninggal itu, sudah dievakuasi.
Selain itu kata Abdul, Pusat Pengendalian Operasi BNPB menginformasikan lima kecamatan di Kota Bogor terdampak banjir dan tanah longsor. Sebanyak 35 kepala keluarga atau 76 jiwa, terdampak bencana ini. Saat ini teridentifikasi 1 KK atau 3 jiwa mengungsi ke tempat yang aman .
“Bencana juga menyebabkan kerusakan antara lain rumah rusak berat 1 unit dan rusak ringan 2 unit. Tercatat terdampak meliputi fasilitas pendidikan 1 unit dan rumah 18. Sebanyak 6 unit rumah lainnya terancam akibat struktur tanah labil,”kata Abdul Muhari, Jumat 14 Oktober 2022.
Pusdalops BNPB lanjut Abdul Muhari, merilis sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor yaitu Kelurahan Kedung Halang, Tanah Baru dan Tegal Gundil di Kecamatan Bogor Utara. Selanjutnya, Kelurahan Gunung Batu, Pasir Jaya, Margajaya, Cilendek Barat dan Menteng di Kecamatan Bogor Barat.
Kelurahan Genteng, Pamoyanan, Pakuan, Sempur, Muara Sari dan Cikaret di Kecamatan Bogor Selatan. Kelurahan Cibogor, Sempur, Kebon Kalapa, Pangaran, Ciwaringin, Bogor Tengah dan Tegal Lega di Kecamatan Bogor Tengah. Sedangkan satu kelurahan, yaitu Kebon Pedes di Kecamatan Tanah Sereal juga terdampak.
Abdul bilang, untuk mengantisipasi potensi bahaya hidrometeorologi basah di musim hujan, Pemerintah Kota Bogor sudah menetapkan perpanjangan status tanggap darurat banjir. Status tersebut terhitung mulai tanggal 10 September hingga 31 Desember 2022.