Surabaya Jadi Titik Awal Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun Ini

Ilustrasi rempah. Sumber Foto/Kemendikbudristek
Sumber :

Padang – Kota Surabaya menjadi titik awal napak tilas pertama dihelatan muhibah budaya jalur rempah untuk tahun ini. Alasannya, kota pahlawan itu menyimpan banyak kisah soal kejayaan jalur rempah nusantara, terutama pada masa lampau.

Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 Jelajahi 7 Kawasan Kearifan Lokal di Indonesia

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyebutkan bahwa, selain sebagai basis dari Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci, Surabaya juga merupakan titik lalu lintas perdagangan komoditas rempah di masa lampau. 

"Muhibah Budaya Jalur Rempah adalah wujud nyata untuk mengaktualisasi arti penting dari Jalur Rempah bagi kita sekarang ini," kata Hilmar Farid, rabu 1 Juni 2022. 

Kemendikbudristek Dorong Jalur Rempah Menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO

Hilman bilang, orang Indonesia sudah sudah ribuan tahun mengarungi lautan di nusantara ini. Mereka, menghubungkan titik-titik di seluruh Nusantara dan menjadikannya sebuah wilayah. 

“Kita mengenal jalur laut yang menghubungkan titik yang satu dengan yang lain sebagai Jalur Rempah, karena rempah memainkan peran begitu penting di masa lalu dalam kehidupan kita,” ujarnya.

Dua Kapal Insan Vokasi Resmi Melaut, Bukti Kebangkitan Kapal Tradisional

Sore ini kata Hilmar, Menteri Nadiem Anwar Makarim akan melepas para laskar rempah beserta awak KRI Dewaruci mengarungi jalur rempah nusantara pada sore ini dari dermaga Madura Tengah Koarmada II Surabaya, Jawa Timur.

Para laskar rempah itu ujar Hilman, akan berlayar di atas KRI Dewaruci menelusuri titik-titik jalur rempah Nusantara. Dimulai dari Surabaya, kemudian Makassar, berlanjut ke Baubau dan Buton, lalu ke Ternate dan Tidore. Selanjutnya juga ke Banda Neira, dan ke Kupang.

“Barulah setelah itu, KRI Dewaruci akan kembali ke Surabaya pada 2 Juli 2022 mendatang,”tutup Hilmar Farid.