BNPB: Sudah 271 Warga Meninggal Pasca Gempa Cianjur M 5.6 

Dampak Kerusakan Gempa Cianjur
Sumber :
  • Doc. Humas BNPB

Padang – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat gempabumi magnitudo 5.6 yang menggetarkan tanah Cianjur, Jawa Barat. 

Banjir Terjang Lima Kecamatan di Soppeng, 2.957 Jiwa Terdampak

Melalui keterangan resmi yang dikutip, Kamis 24 November 2022 Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan adanya penambahan korban jiwa yang telah ditemukan. Total hingga saat ini sudah 271 warga yang terkonfirmasi meninggal dunia akibat gempa Cianjur

"271 jenazah sudah teridentifikasi (data rabu kemarin). Pencarian dan evakuasi gabungan hasilnya, menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang," kata Suharyanto

Satu Warga Tewas Akibat Banjir Sidenreng Rappang 

Data tersebut kata Suharyanto, berasal dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Cianjur. BNPB katanya, akan menelusuri kembali apakah data tersebut termasuk yang sudah dimakamkan oleh keluarganya. Tim gabungan juga bakal terus melakukan pencarian meski terkendala kondisi cuaca hujan.  

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto

Photo :
  • Doc. Humas BNPB
Banjir dan Longsor di Luwu Telan 14 Korban Jiwa, 1.385 KK Terdampak

"Pendataan sementara selain korban meninggal, korban luka tercatat sebanyak 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang. Sedangkan kerugian materil, sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah,"ujarnya. 

Fasilitas umum lainnya yang juga turut terdampak kata Suharyanto, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran. 

"Rumah ini didata mulai RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai kepala OPD, kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan," kata Suharyanto. 

Terkait adanya keluhan masyarakat tentang bantuan yang belum diterima, Suharyanto mengungkapkan pendistribusian akan menggandeng perangkat desa setempat untuk memastikan kebutuhan terpenuhi. 

"Pendistribusian logistik, setiap pagi jam 8 para Camat mengajukan kebutuhan dan akan disiapkan armada untuk melakukan pengiriman ke kantor Camat jam 9 setiap pagi, nanti kepala desa, babinsa dan babinkatibmas mendistribusilan ke titik-titik pengungsian,"tutup Suharyanto.