Indonesia Kini Punya Tower Gas Rumah Kaca

Kepala Dwikorita Karnawati
Sumber :
  • Padang Viva/Andri Mardiansyah

Padang – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati meresmikan tower Gas Rumah Kaca (GRK) di Stasiun Pemantau Atmosfer Global atau Global Atmosphere Watch (GAW) di Bukit Kototabang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin 20 Maret 2023. 

Jelang HKBN 2024, Pemko Padang Matangkan Persiapan

Menurut Dwikorita, tower tersebut dilengkapi dengan sensor meteorologi yang berfungsi melakukan pemantauan di tiga titik ketinggian yakni masing-masing 30 meter, 70 meter, dan 100 meter.

"Pemantauan GRK dari tower ini, akan memberikan gambaran profil GRK pada ketinggian yang berbeda dan menjadi wujud kontribusi Indonesia pada umumnya dan BMKG pada khususnya dalam program IG3IS. GAW Koto Tabang sendiri merupakan satu dari 30 stasiun jaringan GAW global Badan Meteorologi Dunia (WMO),"kata Dwikorita Karnawati, Senin 20 Maret 2023. 

PLN Sumbar Dukung Percepatan Green Port: Kolaborasi Menuju Langit Biru Sumatera Barat

Dwi menjelaskan, data Gas Rumah Kaca yang dipantau dari Bukit Kototabang menjadi kontribusi penting sebagai representasi pemantauan dari wilayah ekuatorial tropis. Integrated Global Greenhouse Gas Information System (IG3IS) yang diluncurkan oleh WHO pada tahun 2018 lalu, untuk memberikan profil tren GRK secara menyeluruh dalam upaya mitigasi perubahan iklim. 

"Peningkatan kapasitas pemantauan GRK melalui IG3IS ini akan digunakan lebih lanjut dalam mengembangkan pemodelan untuk emisi GRK sebagai informasi komplementer inventarisasi GRK nasional, utamanya untuk estimasi global stocktake yang mewujudkan salah satu target dari Kesepakatan Paris di tahun 2030,"ujar Dwi.

Bus Trans Padang Koridor 3 Siap Mengaspal, Layani Rute Baru Hingga RSUD dr. Rasidin

Dwi juga meyampaikan terima kasih kepada ninik mamak dan tokoh masyarakat di Sumatera Barat yang sudah menghibahkan lahan masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai tempat operasional GAW Koto Tabang. Dia bilang, bukit Koto Tabang sejak dulu memang dinilai proporsional untuk dijadikan lokasi Global Atmosphere Watch.

"Bukit Koto Tabang menjadi lokasi yang sangat ideal untuk operasional Global Atmosphere Watch. GAW Koto Tabang sekali lagi, merupakan satu dari 30 stasiun jaringan yang dimiliki oleh dunia. Untuk itu, kita berterima kasih kepada tokoh masyarakat yang sudah menghibahkan lahannya,"tutup Dwikorita Karnawati.