Guru-Guru di Payakumbuh Merespons Perubahan Zaman
- Padang Viva
“Kadang anak didik lebih pintar daripada kita, pengetahuan dan wawasannya luas. Jika kita ketinggalan (dalam pengetahuan dunia digital), maka akan makin susah proses pembelajarannya. Siswa kita sudah mengerti banyak hal, dan itu harus kita imbangi,” kata guru matematika berusia 33 tahun itu, saat diwawancara Desember 2022 lalu.
Novri Rezky, guru dari SMK 3 Payakumbuh mengungkapkan hal senada. Menurutnya, pengetahuan guru soal dunia digital memang harus mengimbangi pengetahuan siswa. Guru muda berusia 30 tahun ini mengatakan bahwa kini persoalannya adalah bagaimana memage pengetahuan anak didik tersebut.
Seperti Devis, Ryzki dan Novri adalah peserta rangkaian Bimtek Creative Learning in Digital Age. Untuk guru SMA/SMK se-Kota Payakumbuh yang telah berlangsung sejak November 2022 lalu. Akhir Juli 2023 ini, Bimtek Creative Learning in Digital Age telah memasuki tahap IV.
Bimtek ini sendiri diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar bekerjasama dengan Ketua DPRD Sumbar, Supardi, yang mengelontorkan dana Pokir-nya untuk kegiatan tersebut. Salah satu tujuan utamanya ialah menciptakan tenaga pendidik yang memahami dunia digital dan mampu mengoperasikan perangkat digital untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.
Peserta didik hari ini, adalah bagian integral dari dunia digital. Mereka adalah Gen-Z yang kesehariannya tidak lepas dari perangkat digital. Mereka berbeda dengan peserta didik dari generasi-generasi sebelumnya.
Untuk memajukan pendidikan dan mengoptimalkan proses pembelajaran, guru-guru di Payakumbuh menyadari bahwa mereka perlu mengikuti Bimtek semacam ini.
Marisa Imral, misalnya, guru olahraga dari SMA 1 Payakumbuh, melihat Bimtek ini penting baginya. Marisa yang telah mengikuti Bimtek dari tahap I itu, kini tengah mengikuti tahap terakhir.