Guru-Guru di Payakumbuh Merespons Perubahan Zaman
- Padang Viva
“Konsepnya berkelanjutan, materi dari tahap I hingga materi di tahap III itu berkesinambungan. Misalnya tahap 1 dan 2 itu soal-soal dasar seperti public speaking. Kemudian kami belajar membuat media belajar digital seperti buat vidio. Di tahap 3 yang lalu kami belajar soal tools-tools digital yang bisa digunakan untuk menunjang proses pembelajaran digital,”ujarnya.
Di tahap terakhir ini, guru-guru peserta Bimtek akan mengikuti penguatan materi. Selain itu, juga akan ditambahkan materi terkait psikologi yang menurut Marisa juga penting sebagai penyeimbang.
Dengan pendidikan berbagasi digital, sekolah-sekolah di Kota seperti Payakumbuh diharapkan bakal melahirkan generasi yang tidak hanya hidup dalam dunia digital namun mampu mengoptimalkan potensinya dan turut serta membangun kota.
Sebagai kota non-Industri, Payakumbuh bisa berkembang dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusianya. Saat ini Payakumbuh adalah satu sentra ekonomi kreatif berbasis digital di Sumbar.
Supardi, Ketua DPRD Sumbar yang turut mendukung Bimtek tersebut melihat situasi positif ini perlu didorong dengan melahirkan lebih banyak lagi generasi muda yang kreatif lewat sistem pendidikan yang selaras dengan era digital.
Kota Payakumbuh sendiri merupakan pilotproject di Sumbar. Jika Bimtek ini dianggap berhasil setelah melewati tahapan evaluasi, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat akan merancang Bimtek-bimtek serupa di kota lainnya.