ICH Fest 2023 Upaya Persatukan Bangsa Serumpun Kelola Warisan Budaya Takbenda

Tari Kain Pesisir Selatan
Sumber :
  • Padang Viva

Padang – Kebudayaan, dan warisan kebudayaan, semestinya membawa kemaslahatan bersama. Namun kadang timbul persoalan terkait saling klaim warisan budaya, terutama warisan budaya takbenda.

Kemendikbudristek Klaim Program Prioritas Terimplementasi dengan Baik di Nusa Tenggara Barat

Bangsa-bangsa serumpun seperti Indonesia dan Malaysia tak jarang ‘perang klaim’ atas satu atau dua warisan budaya takbenda. Efek paling buruknya bisa berupa berkembangnya nasionalisme yang sempit atau bahkan mengerasnya etnosentrisme di kedua Negara.

Kondisi tersebut menjadi salah satu perhatian utama Intangible Culture Heritage Festival (ICHF) 2023, festival warisan budaya takbenda yang akan berlangsung 12-17 Oktober mendatang di Payakumbuh, Sumatera Barat.

Menjaga Eksistensi Silek Galombang Duobaleh

“Salah satu program utama ICHF 2023 adalah Co-Nomination Forum. Forum ini akan mempertumkan negara-negara serumpun guna mencari kesepakatan bersama untuk mengajukan warisan budaya takbenda dunia yang sama-sama ada di tiap negara,” jelas kurator ICHF 2023, Donny Eros melalui siaran persnya, Senin 9 Oktober 2023.

Menurutnya, forum tersebut juga akan mendorong timbulnya rasa kepemilikan bersama atas suatu warisan budaya takbenda. Juga untuk mendorong munculnya kesepakatan untuk mengaktivasi dan menelola warisan itu bersama-sama pula.

Menjelajah Warisan Budaya Minangkabau di Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Donny Eros bilang, forum tersebut juga penting diadakan karena sebelum dipisah-pisahkan oleh kolonialisme menjadi negara-negara kolonial, Indonesia, Singapura, Malaysia, bahkan Thailand, merupakan masyarakat dari satu rumpun besar kebudayaan.

Karena itu, lanjutnya, banyak terdapat warisan budaya takbenda yang sama di tiap negara. Warisan yang berasal dari sejarah dan kebudayaan yang sama di masa lalu.

Halaman Selanjutnya
img_title