Sebuah Deksripsi Awal Lambang Raja Adityawarman (1347-1374 M)
- Kemendikbud
Pada prasasti ini terdapat 3 ornamen, yakni 2 (dua) ornamen pada bagian depan dan 1 (satu) ornamen pada bagian belakang. Ornamen bagian depan berbentuk kepala kala yang berbentuk persegi, memiliki lidah yang menjulur panjang, memiliki tanduk yang distilir.
Pada bagian belakang ornamen berbentuk kepala kala yang membentuk bulat seperti guci yang dibalik, memiliki bibir tebal dengan dua taring kecil, di bagian bawah bibir ada ornamen seperti cincin di mana keluar lidah yang menjulur panjang dengan dengan ujung bercabang, di atas bibir ada dua bulatan seperti matan yang menonjol.
7. Prasasti Kubu Rajo I
Prasasti Kubu Rajo I berasal dari abad ke 14 M, beraksara Pallava dengan bahasa Sanskerta. Isi prasasti Kubu Rajo I berkisar tentang suatu genealogis atau garis keturunan Raja Adityawarman. Genealogisnya adalah ayah Ādityavarman bernama Advayavarmman yang berasal dari wangsa (keluarga) Kulisadhara dan Ādityavarman menjadi raja di kaṇakamedinīndra (Istiawan, 2011: 34). Pada prasasti ini terdapat ornamen/tanda khusus berbentuk kepala kala berkepala lebih lonjong, memiliki tanduk dan lidah yang distilir.
8. Prasasti Kubu Rajo II (Batu Surya)
Prasasti Kubu Rajo II berangka tahun 1273 Saka (1351 M) menggunakan aksara Jawa Kuna, dengan bahasa campuran Sanskerta dan Jawa Kuna. Isi prasasti sangat susah untuk dipelajari karena banyak aksara yang sudah aus (Istiawan, 2011: 35). Padaprasasti ini terdapat pahatan/gambar matahari yang berada di bagian tengah batu.
9. Prasasti Rambatan
Prasasti berangka tahun 1291 Saka (1369 M), memakai aksara Jawa Kuna dengan bahasa Melayu Kuna. Isi prasasti ini berkisar tentang pembangunan tempat pemujaan untuk menghormati jejak kaki Buddha (Jinapada) oleh Ādityawarmman. Sedangkan mentrinya membuatkan atap pelindung (Utomo, 2007: 77, Istiawan, 2011: 37-38). Tanda khusus yang terdapat prasasti Rambatan berbentuk kepala kala, dengan lidah menjulur panjang tidak bercabang.
Telaah Singkat Tentang Lambang Raja Adityawarman
Tanda khusus yang dipahatkan pada prasasti batu baru muncul sejak masa pemerintahan Airlaṅga dengan garudamukha. Kemudian tanda khusus itu juga digunakan oleh beberapa raja Jaṅgala.
Pada masa pemerintahan Jayabhaya, tanda khusus yang disebut dalam prasasti dengan nama Narasimha menunjukkan suatu tokoh, sama halnya dengan Garuda. Setelah masa tersebut kemudian munculah tanda khusus yang bukan merupakan suatu tokoh namun berbentuk gambar abstrak, seperti Śriṅgalānchana.