4 Bulan Ratusan Guru Honorer Di Pesisir Selatan Belum Terima Gaji

Ilustrasi Guru Honorer
Sumber :
  • Antara Foto/Budiyanto

Padang – Sekretaris Fraksi Gerindra di DPRD Provinsi Sumatra Barat, Nurkhalis Dt Bijo Dirajo mengungkap fakta bahwa, ratusan guru honorer di Kabupaten Pesisir Selatan belum menerima gaji selama empat bulan.  

Gubernur Mahyeldi: Jumlah Perantau Disinyalir Melebihi Jumlah Penduduk Sumbar

"Kami mendapat laporan ada ratusan Guru Honor di Kabupaten Pesisir Selatan yang belum menerima honor selama empat bulan, sampai hari ini, hanya gara-gara tidak ada KPA, setelah Kacabdin-nya ditarik. Bagi Fraksi Partai Gerindra, tidak membayarkan hak guru-guru honor ini adalah perbuatan zolim," kata Nurkhalis, Jumat 2 September 2022.

Nurkhalis menyebut, bayaran gaji bagi para guru honorer terbilang kecil. Seharusnya, pemerintah daerah sudah harus memikirkan bagaimana bisa menaikkan penghasilan guru-guru honor ini. Ini malah empat bulan gaji mereka tidak dibayarkan

Jelang Idul Fitri Pemprov Sumbar Prediksi Harga Pangan Stabil

"Kan, anggarannya sudah kita setujui di APBD 2022. Kami minta persoalan ini segera diselesaikan dan paling lambat, honor guru-guru honor itu sudah harus dibayarkan pada bulan September 2022 ini. Fraksi Gerindra di DPRD Sumbar berharap, persoalan sepele berimbas kepada banyak orang seperti persoalan pembayaran guru honorer di Pesisir Selatan harus segera diselesaikan,” ujar Nurkhalis.

Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumbar, Hidayat, mengaku prihatin Pemprov Sumbar belum memenuhi hak guru honorer di Pessel selama empat bulan. Apa yang terjadi ini, sama saja tidak menghargai jasa guru yang telah bekerja keras untuk mendidik generasi penerus bangsa.

Perbaiki Jalan Rusak di Tanah Datar, Pemprov Sumbar Alokasikan Anggaran Sebesar Rp137 Miliar

"Masa sudah empat bulan uang honor para guru-guru honor yang mengajar di SMA se Kabupaten Pesisir Selatan belum dibayarkan. Kan, anggarannya sudah kita setujui di APBD 2022. Sudahlah jumlahnya tidak seberapa, tidak pula dibayarkan. Ini bisa disebut zolim namanya,” tegas Hidayat.

Hidayat bilang, berdasarkan informasi yang ia terimam, persoalan kenapa kemudian uang honor para guru honorer SMA se Kabupaten Pessel itu belum dibayarkan lantaran Cabdin definitifnya belum ada.

Halaman Selanjutnya
img_title