Hadir di Pameran 'Pulang', Ini Harapan Seniman Nasional Edi Bonetski
- Istimewa
Padang – Sebanyak 31 orang seniman rupa akan meramaikan pameran berjudul 'Pulang' dari Komunitas Seni Belanak yang berlangsung di Taman Budaya Sumatera Barat, Kota Padang pada Rabu 4 September hingga Sabtu 7 September 2024 kemarin.
Pengkarya mayoritas merupakan jebolan Komunitas Seni Belanak, tapi juga ada terdapat perupa asal Tangerang yang sudah berkiprah di tingkat nasional, Edi Bonetski.
Edi Bonetksi telah banyak terlibat dalam berbagai pameran rupa di Indonesia dengan karya seni rupa yang dihasilkan berbentuk 2 dimensi seperti lukisan dan mural hingga 3 dimenai seperti patung.
Institusi negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah mengoleksi lukisannya dan ia pun sering menarik perhatian kurator seni hingga ke luar negeri.
Dalam pameran "Pulang" oleh Komunitas Seni Belanak pada 4 hingga 7 September lalu tersebut, ia mengakui kesempatan hadir di Sumatera Barat adalah kali pertama.
"Sebelumnya udah pernah ke Sumatera Barat, tapi untuk terlibat dalam sebuah pameran ini yang pertama kali," kata seniman yang mendalami seni di 'jalanan' alias di luar bangku perkuliahan itu.
Ia memandang Sumatera Barat sebagai lumbung yang luas bagi ranah kesenian, terlebih kawasan ini punya adat dan tradisi yang masih dirawat.
"Apa lagi, Sumatera Barat juga memiliki kampus dan sekolah kesenian, sebut saja ISI Padang Panjang dan SMSR yang kini dikenal sebagai SMK Negeri 4 Padang," ujarnya.
Bahkan, kondisi seperti itu menurutnya adalah suatu keistimewaan dan keunggulan dibandingkan tempat Edi tumbuh, Tangerang dan Jakarta.
"Sumbar, Bali, Jogja, Surakarta punya kampus seni yang juga berkaitan sama seni-budaya lokal. Di Jakarta dan Tangerang, menurut saya itu kurang," kata Edi Bonetski
Dengan demikian, ia yakin bahwa Sumatera Barat tidak kekurangan seniman dan pengkarya tapi menurutnya, pengenalan dan persebaran informasi tentang kesenian kepada publik harus lebih masif.
"Media sosial, media massa, dan propaganda yang berkaitan dengan seni perlu diperluas lagi," katanya.
Ia juga berharap, lingkungan kesenian di Sumatera Barat khususnya serta di Nusantara umumnya dapat lebih mandiri atau berdikari (berdiri di kaki sendiri).
"Jangan tergantung sama pemerintah atau lembaga tertentu. Seniman harus bisa mandiri. Wajar Soekarno pernah bilang kalau menciptakan seniman lebih susah daripada menciptakan insinyur," ujar Edi Bonetski.
Dalam pameran 'Pulang' Komunitas Belanak, Edi turut menampilkan performance art dan dalam puluhan tahun jejaknya berkarya, Edi memang dikenal sebagai seniman lintas bidang, mulai dari musik hingga seni rupa.
Melalui performance art-nya, Edi merespon ruang di sekitar taman budaya serta ruangan galeri pameran dengan gerakan tubuh serta pembacaan puisi spontan tentang 'Pulang'.
Dalam penampilan tersebut ia juga merespon karya seni rupa instalasi yang juga merupakan karyanya sendiri berjudul 'Monumen: RI.ndupulang'. I
a juga memancing kontribusi pengunjung dengan menanyakam satu kata yang terlintas di kepala, lalu menuangkannya dalam kertas.