Penyebab Kematian Si Puti, Harimau Betina Dari Tanah Agam

Harimau Puti Maua dalam kondisi mati. Sumber Foto/Doc. PRHSD ARSARI.
Sumber :

Padang – Harimau betina Bernama Puti Maua yang diselamatkan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) resor Maninjau dari lokasi konflik di Jorong Kayu Pasak Timur Nagari Salareh Aie, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam Januari enam bulan lalu, dinyatakan mati pada rabu  8 Juni 2022 sekira pukul 05.00 WIB.

Masyarakat Sumbar Dari Kacamata Anies Baswedan

Manager Operasional Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) ARSARI drh. Patrick Flaggellata menjelaskan, sejak pertama kali mulai direhabilitasi pada 12 Januari 2022, hasil pemeriksaan medis menunjukkan jika Puti terindikasi mengidap Helmintiasis, defisiensi nutrisi dan limfositosis.

https://padang.viva.co.id/ragam-konservasi/121-duka-warga-atas-kematian-harimau-betina-bernama-puti-maua?terbaru=2

Fraksi Gerinda Sumatera Barat Usul Pansus Dugaan Penyelewengan Pajak di Bapenda

Meski kondisi membaik, namun Puti terpantau mulai sakit pada 18 Mei 2022 dengan gejala Feses lembek bewarna putih kapur dan, terdapat luka di beberapa bagian tubuh serta miasis. Pakan daging yang diberikan, tidak habis di makan. 

“Saat itu, kita lakukan pengecekan feses. Hasilnya, terdapat telur toxocara dan strongiloides,”kata drh. Patrick Flaggellata, kamis 9 Juni 2022. 

Gerak Ceopat Pemprov Sumbar Dampingi Korban Dugaan TPPO

Tim medis PRHSD ARSARI kata Patrick, melakukan konsultasi dengan drh Dedi dari Konservasi Keanekaragaman Hayati. Konsultasi ini, guna memberikan penanganan medis terbaik untuk Puti.

Proses nekropsi Harimau Puti Maua. Sumber Foto/Doc. PRHSD ARSARI.

Photo :
  • -
Halaman Selanjutnya
img_title