Disaat Harimau Sumatra Nyasar ke “Hutan Beton”
Padang – Warga kota Solok, Sumatra Barat khususnya di Nagari Kuncir dan Kampung Jawa tak tenang tidur dan menjalankan aktifitas sehari-hari. Pasalnya, terindikasi ada satu individu Harimau Sumatra yang sedang berkeliaran.
Sejumlah kamera trap dan tiga unit box trap atau kandang jebak sudah di pasang oleh petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Konservasi Wilayah (RKW) VIII Barisan Solok di beberapa titik. Upaya penghalauan sudah tak mungkin lagi dilakukan.
Laporan pertama kemunculan Harimau Sumatra ini, diterima BKSDA setempat pada 6 April 2022 sekira pukul 08.00 WIB. Laporan itu, diteruskan oleh petugas Damkar dan Babinkamtibmas Kampung jawa. Isi laporannya, ditemukan jejak kaki yang mirip dengan jejak kaki Harimau Sumatra.
Keesokan harinya, petugas RKW VIII Barisan Solok juga meluncur ke Nagari Kuncir lantaran ada laporan satu ekor sapi milik warga setempat yang ditemukan mati. Warga menyimpulkan, kematian itu diakibatkan oleh Harimau Sumatra.
Usai melakukan verifikasi lapangan atas laporan-laporan yang masuk, petugas RKW VIII Barisan Solok lalu memasang kamera trap disekitar lokasi temuan jejak. Satu individu Harimau Sumatra, tertangkap kamera trap di Nagari Kuncir. Dugaan sementara, berjenis kelamin betina dan sudah menginjak usia dewasa.
Hasil analisis, petugas VIII Barisan Solok menyimpulkan berdasarkan titik kemunculan Harimau Sumatra dan kondisi topografi, diduga harimau Sumatra ini turun dari Kawasan hutan lindung Kuncir dan Laing.
Tindakan penanganan konflik seperti upaya penggiringan atau penghalauan tak mungkin dilakukan mengingat lokasi konflik berada di kawasan perkotaan. Jika upaya ini dilakukan, takutnya Harimau Sumatra bukan Kembali ke hutan lindung Kuncir dan Laing melainkan akan masuk ke pemukiman padat penduduk.