Nama Harimau Ini Diganti
Bagi kami, tahapan awal penanganan konflik hingga proses evakuasi dan lepasliar Kanti Marama ke habitatnya, masuk dalam catatan sejarah berdirinya Yayasan Jejak Harimau Sumatera.
Dimalam sebelum Kanti Marama masuk ke kandang jebak, Andri Mardiansyah dan Adi Prima bersepakat mencari nama untuk kami pakai di media sosial. Lahirnya nama Jejak Harimau. Kami mulai main tipis-tipis, mengedukasi publik dengan cara kami sendiri. Hingga akhirnya menjadi sebuah Yayasan. Yayasan yang kami dengan mandiri dan semampu kami.
Sehat-sehat Kanti, menjauhlah terus dari hutan beton. Semoga video amatir yang viral di bulan berikutnya, tampak menghadang alat berat yang sedang buka jalan baru itu, bukan dikau.
Sampaikan ke saudara mu di hutan sana, menjauhlah. Jangan dekat-dekat pemukiman manusia, bahaya. Jika perlu, bikin jugalah pertemuan atau seminar sehari, kumpulkan seluruh Harimau dari berbagai wilayah di Pulau Sumatera ini pada satu tempat sebagai bentuk mitigasi.
Rahasiakan pertemuan itu, jangan sampai tahu manusia, sungguh bahaya. Awali dengan pidato dengan kalimat begini " Hai guys, dulu sekali ada pertemuan begini meski percakapan diantara Harimau yang hadir pada saat itu, didengar oleh manusia yang kebetulan ada di lokasi".
Kasih tahu, kisah itu tertuang dalam manuskrip risalah tabib dan obat-obatan hasil kompilasi tulisan tangan Syekh Mudo Abdul Qodir Belubus di akhir abad ke 19. Bukan cerita olok-olok. Kitab itu sampai kini masih ada.
Tepat di Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, bagaimana dengan Harimau Sumatera Saat? sudah Merdeka kah?, atau sedang bertahan di hutan sana?, atau sedang berjuang, bertarung melawan ragam ancaman?
Tulisan ini disadur dari laman Yayasan Jejak Harimau Sumatera
https://jhs.or.id/id/artikel/nama-yang-diganti