PSDS Deli Serdang Kecam Pimpinan Wasit, Protes Penalti Dan Injury Time Selama 11 Menit
- VIVA/ B.S Putra
Padang – Perpanjangan waktu atau injury time 11 menit di babak kedua dalam laga mempertemukan PSDS Deli Serdang kontra Semen Padang FC dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Baharoeddin Siregar, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat sore, 30 September 2022, menuai protes dari tim tuan rumah.
Dikutip dari VIVA.CO.ID, Susanto, pelatih Kepala PSDS Deli Serdang, mengatakan, dengan perpanjangan waktu itu, membuat timnya dengan tim lawan harus berbagi poin dengan skor akhir 1-1. Hal ini, membuyarkan untuk meraih tiga poin dalam laga ini.
Susanto memprotes kepempimpinan wasit, Mulyana hingga memberikan penalti kepada Semen Padang. Sehingga skor akhir dengan kedudukan 1-1.
"Kita lihat bersama sama. Wasit bertindak kurang bagus, sehingga kami dirugikan," ucap Susanto usai laga.
Dalam laga lanjutan Liga 2 musim 2022/2023, babak pertama Traktor Kuning julukan bagi PSDS bermain menekan. Namun, ancaman demi ancaman di lini pertahanan Semen Padang belum menghasilkan gol.
Begitu jual beli serengan kedua tim membuahkan hasil hingga turun minum skor 0-0. Di babak kedua, kebuntuan pecah menit ke-66. Umpan M Irsan disambut Purnomo yang berdiri bebas dengan diving header. Skor 1-0 untuk PSDS.
Tuan rumah bermain bertahan agar poin penuh diraih dalam pertandingan itu. Namun, di akhir babak ini. Asisten wasit memberikan perpanjangan waktu 11 menit. PSDS Deli Serdang sempat komplain dengan injury time yang dinilai terlalu lama.
Untuk meraih tiga poin pun buyar. Karena, wasit menunjuk titik putih setelah handball pemain PSDS di kotak penalti. Kapten Semen Padang, Silvio Escobar dengan tenang mengeksekusi penalti. Skor 1-1.
Di ujung pertandingan para pemain sempat terlihat keributan. Namun, dapat langsung dihalau wasit. Sehingga tidak terjadi baku hantam.
Kemudian, wasit mengeluarkan kartu merah untuk kiper Semen Padang, Achmad Iqbal. Skor imbang tak berubah hingga peluit panjang babak kedua.
"Itulah keputusan yang mesti kami terima," bilangnya dengan nada kecewa, usai pertandingan.
Begitu juga, Susanto memperhatikan handball pemain PSDS di kotak terlarang. Ia menjelaskan tak sepantasnya wasit memberikan penalti untuk lawan. Karena, ada penilai berbeda dalam keputusan wasit tersebut.
"Kan sama-sama tidak aktif. Bukan tangan mendatangi bola. Tapi bola yang mendatangi tangan," tutur Susanto.
Namun begitu, Susanto harus pasrah dengan hasil pertandingan ini. Meski, ia mengaku tidak puas dengan kinerja wasit dan tim wasit dalam laga ini."Itulah keputusan yang mesti kami terima," ucap Susanto dengan nada kecewa.
Sementara itu, Pelatih Kepala Semen Padang, Delfiadri membela wasit yang memberikan perpanjangan waktu hingga 11 menit di babak kedua tersebut.
"PSDS terlalu banyak menunda-nunda permainan dengan jatuh atau cedera. Sehingga pertandingan pada babak kedua hanya berjalan 10 menit atau bahkan 15 menit. Dan wajar wasit memberikan pertambahan waktu 11 menit," tutur Delfiadri.
Delfiadri mengungkapkan merasa puas dengan permainan anak asuhnya dan membawa pulang satu poin ke Kota Padang, Sumatera Barat dalam pertandingan ini.
"Saya juga berterima kasih kepada para pemain yang terus berjuang hingga akhirnya bisa memetik poin di sini," jelas Delfiadri.
Selain itu, usai laga suporter juga mencegat bus PSDS. Mereka meneriakkan "revolusi...revolusi..".. Hal ini diduga bentuk kekecewaan atas hasil yang diraih PSDS.
Sementara panpel juga mesti menahan wasit dan para pemain Semen Padang untuk tak keluar dulu dari stadion sampai suporter bubar.