Crash Program Strategi Pemko Padang Panjang Cegah Penularan Polio

Ilustrasi Vaksin
Sumber :
  • Pixabay

Padang – Dinas Kesehatan kota Padang Panjang, Sumatra Barat menginisiasi Crash Program bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV) dan Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) guna mencegah penularan virus Polio. Maret 2023, program ini, direncanakan mulai perdana.

Jemaah Haji 2024 Disarankan Suntik Vaksin Influenza dan Pneumonia, Ini Alasannya 

"Program ini dilaksanakan karena telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) Polio di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh dan dilaksanakan upaya penanggulangan. Salah satunya melalui Sub Pekan Imunisasi Nasional sejumlah dua putaran di seluruh wilayah Aceh,"kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Rahmaisa, Jumat 3 Februari 2023.

Berdasarkan hasil risk assessment kata Rahmaisa, tiga provinsi yang berdekatan dengan Aceh, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau, dikategorikan sebagai provinsi yang berisiko tinggi penularan virus polio.

Tim Safari Ramadhan Provinsi Sumbar Kunjungi Masjid Darussalam Solsel

Menurut Rahmaisa, Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Komite Ahli Eradiksi Polio merekomendasikan, dibutuhkan upaya berupa kegiatan crash program yang dilaksanakan untuk menutup kesenjangan imunitas serta merupakan upaya penting dalam mempertahankan status Indonesia Bebas Polio.

“Kita akan melaksanakan pemberian vaksin bOPV atau polio tetes bagi anak usia 0 hingga 59 bulan dan satu dosis Imunisasi (IPV) atau Polio Suntik bagi anak usia 4 sampai 59 bulan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya,”ujarnya.

Calon Jemaah Haji di Padang Panjang Bakal Disuntik Meningitis 

Rahmaisa mengimbau kepada seluruh orang tua yang memiliki bayi dan balita agar dapat membawa anak ke posyandu terdekat sesuai dengan jadwal pelaksanaannya supaya mendapatkan vaksin BOPV dan IPV tersebut. 

"Ya, tujuannya agar anak-anak semua terlindungi dari virus Polio,"tutup Rahmaisa.