Dit Reskrimum Polda Metro Jaya Tangani Kasus Penipuan Umroh ke Tanah Suci

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengky Haryadi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

PADANGDirektorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Satgas antimafia umroh yang terdiri dari Subdirektorat Keamanan Negara (Kamneg) dan Subdirektorat Harta, Benda, dan Bangunan Tanah (Harda) berhasil membongkar kasus penipuan umroh ke tanah suci.

Dinkes Padang Panjang Berikan Suntikan Vaksin Meningitis Bagi Calon Jemaah Haji

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengky Haryadi mengatakan menerima laporan dari Kementerian Agama (Kemenag) soal adanya jemaah umrah yang tidak bisa pulang ke Tanah Air.

"Jadi korban ini mengadu ke Konjen di Arab Saudi, aduan itu kemudian disampaikan ke Kemenag dan akhirnya sampai ke kita,"ujara Hengky Haryadi dilansir dari laman VIVA.co.id Selasa 28 Maret 2023.

Kemenag Sebut Kuota Haji 2024 Terbesar Sepanjang Sejarah

Dia menambahkan Pasca menerima laporan tersebut, eks Kapolres Metro Jakarta Pusat ini lantas melakukan penyelidikan. Alhasil, pihaknya pun mengungkap kasus penipuan ini.

"Jumlah korban sejauh ini dari data yang kita dapat ada sekitar ratusan orang," kata dia.

Jemaah Haji 2024 Disarankan Suntik Vaksin Influenza dan Pneumonia, Ini Alasannya 

Meski begitu, dia belum merinci jumlah korban penipuan Travel Umrah atas nama PT Naila Safaah Wisata Mandiri ini. Namun, dari dokumen yang didapat, salah satu korban bernama Abdus dan 63 orang lain dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada 18 September 2022 sekitar pukul 17.50 waktu Arab Saudi.

Mereka lantas tiba di Bandara setempat sekira pukul 15.00. Tapi, mereka batal dipulangkan dengan dalih visa bermasalah. Puluhan jemaah umrah tersebut lantas dibawa ke hotel Prima dan diinapkan selama tiga hari di sana. Setelahnya, mereka dipindahkan ke Hotel Pakons Prime sampai waktu pemulangan pada 29 September 2022.

#Dari total 64 jemaah, tidak semuanya bisa dipulangkan. Sebanyak 16 jemaah lain masih harus menunggu kepulangannya. Salah satunya adalah Abdus. Kata dia, mereka luntang-lantung selama sembilan hari di Mekkah tanpa ada kabar dari travel umrah tersebut.

"Saya Abdus salah satu korban PT Naila Safaah Wisata Mandiri dan mewakili 16 jemaah lainnya atas keterlambatan pulang ke tanah air selama kurang lebih 8 hari di Mekkah kami berkirim surat ke KJRI baru ada tanggapan sehingga kami dipulangkan," kata Abdus.

Lebih lanjut Abdus berharap pihak kepolisian bisa mengusut kasus penipuan ibadah umrah ini sampai ke akar-akarnya. Dia mau agar tidak ada lagi travel umrah yang merugikan masyarakat.

"Kami berharap kepada pihak kepolisian agar betul-betul travel-travel yang nakal khususnya PT Naila Safaah Wisata Mandiri sehingga tidak ada lagi korban-korban berikutnya," katanya