Perang Israel dan Palestina: Apa yang perlu Anda ketahui saat ini?
- Wafa
Padang – Militer Israel telah mengumumkan langkah drastis dengan mengerahkan 300.000 tentara cadangan dan memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza. Tindakan ini menjadi tanda nyata bahwa Israel mungkin merencanakan serangan darat besar-besaran untuk mengalahkan kelompok militan Hamas di wilayah tersebut.
Kan TV Israel melaporkan dikutip dari Al Arabiya, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat drastis menjadi 800 orang. Sementara di Gaza yang dikuasai Hamas, lebih dari 500 orang tewas sejak Sabtu lalu.
Pejuang Hamas masih bersembunyi di beberapa lokasi di Israel, dua hari setelah mereka melancarkan serangan yang menghancurkan reputasi tak terkalahkan Israel, dengan ratusan warga tewas dan puluhan orang disandera.
Sebagai bentuk dukungan, Amerika Serikat akan mengirimkan beberapa kapal dan pesawat militer lebih dekat ke Israel, demikian yang diumumkan oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Selain itu, Israel juga mengalami perubahan politik cepat, di mana seorang anggota kabinet dari Partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengungkapkan kemungkinan pembentukan pemerintahan persatuan nasional dalam beberapa jam ke depan.
Mediator dari Qatar telah mengadakan seruan mendesak untuk mencoba menegosiasikan pembebasan perempuan dan anak-anak Israel yang ditangkap oleh kelompok militan Hamas dan ditahan di Gaza. Sebagai imbalannya, mereka menawarkan pembebasan 36 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Namun, dunia internasional bersuara tegas, dengan Israel dan negara-negara Barat menyatakan bahwa tidak ada alasan yang bisa membenarkan pembunuhan massal warga sipil yang disengaja.
Di samping itu, Komisi Eropa telah mengumumkan peninjauan terhadap semua bantuan pembangunan untuk Palestina senilai 691 juta euro ($729 juta) dan akan menangguhkan semua pembayaran sehubungan dengan serangan Hamas terhadap Israel.
Sayap bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) telah mengakui bertanggung jawab atas operasi di perbatasan Lebanon-Israel.
Dalam konteks keamanan, Amerika Serikat melaporkan sembilan orang Amerika tewas di Israel, sementara sejumlah warga negara Amerika lainnya masih hilang. Sementara itu, lebih dari 10 warga Inggris dikhawatirkan tewas atau hilang di Israel, yang mengakibatkan kekhawatiran global.
Kondisi tersebut telah mengguncang pasar global dan memicu penangguhan penerbangan internasional ke dan dari Tel Aviv. Investor dan analis juga mengingatkan perusahaan teknologi yang beroperasi di Israel untuk memperkuat keamanan mereka mengingat potensi gangguan dalam situasi konflik yang sedang berlangsung.