Beda Mahfud dan Cak Imin Saat Respons Jurus Andalan Gibran di Debat Cawapres

Gibran Rakabuming Raka
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Tenang Pak Gibran, semua ada etikanya. Termasuk kita diskusikan, bukan tebak-tebakan singkatan. Kita levelnya policy dan kebijakan, prinsipnya kembali ke etika, sekali lagi etika. Etika itu adalah etika lingkungan. Apa pun yang menjadi kebijakan kita, menyangkut produksi pengambilan tambang, SDA, juga apa pun yang kita gunakan seluruh potensi bangsa ini rujukannya adalah etika lingkungan," ujar Muhaimin.

Sindirian Pedas Muhaimin Iskandar di Pembuka Kampanye Akbar JIS  

Muhaimin juga menjelaskan bahwa LFP adalah alternatif dari nikel. Ia menilai bahwa Indonesia tidak perlu khawatir dengan negara-negara yang tidak mau menggunakan nikel, karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, termasuk LFP.

"Saya jelaskan sekali lagi, lithium ferrophosphate, itu adalah alternatif dari nikel. Intinya ada negara yang enggak mau pakai nikel. Itu loh, Gus, yang saya maksud. Apakah Gus Muhaimin juga antinikel?" ujar Gibran.

LIVE Breaking News: Kampanye Akbar Terakhir Anies-Cak Imin di JIS

Muhaimin pun menjawab bahwa ia tidak anti-nikel. Ia justru menilai bahwa nikel adalah sumber daya alam yang penting bagi Indonesia. Namun, ia juga menekankan bahwa Indonesia perlu mengembangkan sumber daya alam alternatif, seperti LFP, untuk mengantisipasi perubahan tren global.

Dari dua respons tersebut, terlihat bahwa Mahfud dan Muhaimin memiliki pendekatan yang berbeda dalam menghadapi pertanyaan Gibran. Mahfud memilih untuk bersikap frontal dan menolak menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak layak. Sementara itu, Muhaimin memilih untuk bersikap lugas dan jelas, sambil menegaskan bahwa debat bukan untuk tebak-tebakan singkatan.

Program Guru Ngaji Dapat Gaji Cara Ganjar-Mahfud Angkat Kesejahteraan Guru Mengaji