Megawati Ungkap Perjuangannya Bawa NU & Muhammadiyah Raih Zayed Award 2024
- VIVA/M Ali Wafa
Padang – Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, membagikan cerita tentang perjuangannya sebagai anggota dewan juri untuk memastikan bahwa Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) meraih penghargaan Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF) 2024.
Awalnya, Megawati mendapat tawaran menjadi dewan juri dari Sekretaris Jenderal ZAHF, Prof. Mohamed Abdusalam, atas permintaan dari Imam Besar Al Azhar, Prof. Ahmad el Thayyeb. Meskipun awalnya meragukan, Megawati menerima tawaran tersebut setelah menyadari bahwa pihak ZAHF telah mengikuti perjuangannya.
Megawati kemudian meminta Ahmad Basarah, Ketua DPP Bidang Luar Negeri PDI Perjuangan, dan Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, untuk mendampinginya sebagai asisten juri. Dengan tim ini, mereka berhasil memasukkan Muhammadiyah dan NU sebagai nominasi penerima penghargaan dan bersaing dengan 120 nominasi lainnya.
Meskipun awalnya merasa ragu karena berbeda latar belakang dan identitasnya, Megawati menggunakan pengalaman dan pengetahuannya untuk meyakinkan juri lainnya. Dia menjelaskan keterlibatan dan peran penting Muhammadiyah dan NU dalam sejarah kemerdekaan Indonesia serta kontribusinya terhadap perdamaian dunia dan kemanusiaan.
Dalam presentasinya, Megawati memperkenalkan dirinya sebagai tokoh perempuan yang memiliki pengalaman politik yang luas. Ia juga menekankan kedekatannya dengan Muhammadiyah dan NU serta sejarah keluarganya yang terkait dengan kedua organisasi tersebut.
Dengan usahanya, Megawati berhasil membawa Muhammadiyah dan NU menjadi salah satu dari 15 nominasi teratas, yang kemudian diseleksi oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar. Terlepas dari tantangan dan keraguan awal, Megawati berhasil membuktikan pentingnya peran dua organisasi Islam terbesar di Indonesia ini dalam mewujudkan perdamaian dunia dan kemanusiaan.