Sejarah Awal Mula Cap Go Meh

Cap Go Meh
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

Padang – Perayaan Cap Go Meh menjadi penutup rangkaian tahun baru Imlek. Perayaan ini dilakukan sejak abad ke-7 Masehi pada masa Dinasti Han di Tiongkok

Pemko Padang Jalin Kerja Sama di Berbagai Bidang dengan Tiongkok

Selanjutnya Cap Go Meh diadakan secara turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Perayaan yang diadakan oleh raja bersama masyarakat ini dirayakan pada malam tanggal ke-15 bulan pertama penanggalan Tionghoa.

Rangkaian acaranya, dengan memasang lampion berwarna-warni di sekeliling ladang. Selain mempercantik, lampion ditujukan juga untuk mengusir hama dan menakuti binatang-binatang perusak tanaman. Ada juga pertunjukan musik dan barongsai untuk memeriahkan perayaan. 

Garuda Muda Kembali Gelar TC Jelang Piala AFF U-19 dan Kualifikasi Piala Asia U-20

Cap Go Meh merupakan akhir dari rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek. Tak beda jauh dengan Imlek, warga etnis Tionghoa selalu mengisinya dengan peribadatan di rumah-rumah ibadah.

Baik kelenteng atau vihara, sejumlah tempat sembahyang seperti Kelenteng. Cap Go Meh sama-sama identik dengan warna merah yang selalu tampak mentereng sejak momen Imlek tiba.

Makna Perayaan Cap Go Meh, Panutup Acara Imlek

Rangkaian perayaan Cap Go Meh juga tak pernah absen menghadirkan festival lampion. Lampion ini kerap kali hadir dalam perayaan masyarakat Tiongkok karena memiliki arti sebagai simbol keberuntungan.

Lampion juga didominasi warna merah yang bermakna lambang kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Masyarakat Tionghoa meyakini pegelaran festival lampion meriah akan menerangi rezeki bagi kehidupan mereka.