Mimpi Gadis Remaja Penjual Gorengan di Padang Pariaman Lanjut Kuliah Pupus Ditangan Pembunuh 

Penemuan Jasad NKS di Padang Pariaman
Sumber :
  • Padang Pariaman

Padang – Mimpi Nia Kurnia Sari, gadis remaja penjual gorengan berusia 18 tahun asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi, kandas secara tragis.

Banjir Rendam 7 Kecamatan di Pesisir Selatan

Jasad Nia Kurnia Sari, ditemukan terkubur tanpa busana di area perkebunan Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kayu Tanam pada Minggu sore 8 September 2024.

Sebelumnya, Nia Kurnia Sari diketahui sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi setelah dinyatakan, sebagai salah satu calon Mahasiswa penerima beasiswa KIP, Kementerian Pendidikan di Universitas Sumatera Barat (Unisbar) untuk tahun akademik 2024-2025. Ia sudah dinyatakan lolos seleksi administrasi.

PVMBG Turunkan Status Gunung Marapi Jadi Level II

Namun malang, kerja keras Nia mengumpulkan uang untuk mendukung aktivitas perkuliahannya nanti, pupus ditangan pembunuh. Ia meregang nyawa. Diduga kuat menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. 

Srini Mahyuni (19 tahun), kakak kandung Nia Kurnia Sari menyebut, tahun ini Nia berencana untuk melanjutkan studi di Universitas Sumatera Barat setelah menerima informasi jika ia mendapatkan beasiswa pendidikan. 

Banjir Rendam Puluhan Rumah di Nagari IV Koto Ilir Batang Kapas

"Rencananya, dia kuliah tahun ini. Lewat telpon (informasi). Diterima di Unisbar,"kata Srini Mahyuni. 

Selama ini kata Srini, selain menjadi tulang punggung dan memenuhi kebutuhan keluarga, Nia juga berupaya keras mengumpulkan uang bagi hasil dari gorengan yang ia jual. 

Uang itu, akan digunakan Nia untuk membeli Laptop untuk mendukung aktivitas selama ia kuliah di Universitas Sumatera Barat. Total sudah ada Rp 6 juta yang terkumpul. 

"Nia orang nya baik. Sering bantu orang tua. Dia mau kuliah. Uang jualan gorengan dikumpulan untuk biaya kuliah. Nia tidak pernah cerita aneh-aneh. Orang nya ceria. Kami pihak keluarga ingin temukan pelaku atau hukum seberat nya, kami tidak mau terima. Hukum mati,"ujar Srini.

Srini menceritakan, keinginan Nia untuk kuliah kuat sekali. Ia ingin membantu orang tua dan keluarga. Bahkan, Nia sempat bilang nanti Ibunya tidak usah bekerja lagi, cukup Nia saja yang bekerja.

Sehari-hari, Nia kata Srini, menjajakan gorengan dari usaha rumahan tetangganya. Setiap gorengan yang laku dijual, Nia mendapatkan bagi hasil alias persenan.

Saat masih sekolah, Nia bahkan sempat ditanya guru apakah tidak malu berjualan gorengan. Nia kata Srini, menjawab, kenapa harus malu yang penting halal.

Kini kata Srini, pihak keluarga berharap Kepolisian segera menangkap dan menghukum pelaku bahkan dengan hukuman mati lantaran sudah tega membunuh adi kandungnya itu. 

Anjing Pelacak Temukan Barang Bukti Baru 

Jajaran Kepolisian Resor Padang Pariaman, Sumatera Barat terus berupaya mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap Nia Kurnia Sari (18 tahun), gadis remaja yang ditemukan dikubur tanpa busana di area perkebunan Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kayu Tanam pada Jumat 6 September 2024. 

Sebagai upaya pencarian bukti baru, anjing pelacak K-9 dari Direktorat Samapta Polda Sumatera Barat, sejak Selasa kemarin, dikerahkan ke tiga titik Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Selasa sore kemarin, anjing pelacak K-9 menemukan barang bukti baru yakni baju kaos lengan panjang warna hitam di aliran sungai dekat dengan lokasi jasad Nia Kurnia Sari dikubur. Setelah dikonfirmasi ke pihak keluarga, baju itu dinyatakan benar milik korban.

Sampai saat ini, Kepolisian setempat masih berupaya membongkar misteri pembunuhan Nia Kurnia Sari, identitas terduga pelaku sudah dikantongi, namun masih dalam tahap penyelidikan.