Pekan Apresiasi Teater 7 Kembali Hadir di ISI Padangpanjang
- Istimewa
Padang – Setelah sembilan tahun vakum, Pekan Apresiasi Teater (PAT) 7 akan digelar oleh Program Studi Seni Teater ISI Padangpanjang pada 10-12 Oktober 2024.
Kegiatan ini bertema “Membaca Kembali Urgensi Ruang Apresiasi Teater Pasca Inkubasi” dan bertujuan untuk membangun kembali ruang apresiasi bagi mahasiswa serta masyarakat mengenai perkembangan teater di Indonesia, terutama di Sumatera Barat.
Pekan Apresiasi Teater merupakan ajang biennale yang sebelumnya terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2015.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada mahasiswa Program Studi Seni Teater, tetapi juga diharapkan mampu membangun komunikasi yang kuat antar program studi teater di berbagai perguruan tinggi seni di Indonesia.
Melalui PAT, diharapkan terbentuk suatu "ruang bersama" bagi praktisi teater, baik dari kalangan akademis, profesional, maupun amatir, untuk saling berbagi kreativitas dan pengalaman.
Dalam rangka memeriahkan PAT 7, berbagai kegiatan menarik telah direncanakan.
Acara ini akan meliputi pertunjukan teater, seminar, masterclass, workshop, dan diskusi kelompok terpumpun. Kelompok teater yang akan tampil antara lain Maas Theatre dari Rotterdam, Produksi Kejar Tayang dari Kuala Lumpur, Kelompok Payung Hitam dari Bandung, serta Dewan Dosen dan HMJ Teater dari Padangpanjang.
Selain itu, masterclass dan workshop akan dipandu oleh nama-nama terkenal seperti Rachman Sabur, Aloeng Silalahi, dan Maas Theatre.
Seminar PAT kali ini akan menghadirkan pembicara yang mumpuni di bidangnya, antara lain Wendy HS, Yustiansyah Lesmana, Mahatma Muhammad, dan Hasan.
Melalui diskusi yang mendalam, seminar ini bertujuan untuk mengulas kembali pentingnya ruang apresiasi seni teater dalam konteks perkembangan terkini.
Ketua Penyelenggara, Dr. Dede Pramayoza, menekankan bahwa PAT 7 merupakan langkah strategis untuk 'memanaskan kembali mesin' apresiasi teater yang sempat dingin.
"Kegiatan ini tidak hanya memberi masukan untuk keberlangsungan ruang apresiasi teater di tingkat nasional, tetapi juga mendorong lembaga-lembaga pendidikan tinggi seni teater di Indonesia untuk bersinergi dan saling mendukung," katanya.
Ia menjelaskan bahwa Pekan Apresiasi Teater 7 ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi pengembangan ekosistem teater di Indonesia, sekaligus memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan praktisi teater untuk berinteraksi, belajar, dan berkarya.
"Dengan kehadiran berbagai program yang telah disiapkan, PAT 7 diharapkan bisa menjawab tantangan dan kebutuhan ruang apresiasi teater di era modern ini," ujar Dede yang juga merupakan Ketua Program Studi Seni Teater ISI Padangpanjang.
