Senator Jakarta: Tahun Politik 2023 Harus Diwarnai Adu Gagasan dan Rekam Jejak

Fahira Idris. Foto/Doc Fahira Idris
Sumber :

Padang – Anggota DPD RI Fahira Idris menyebutkan jika tahun 2023 dipastikan akan dipenuhi agenda politik. Peserta pemilu 2024 baik partai politik, calon anggota DPR, DPD, dan DPRD dan calon presiden (capres) akan menjalani berbagai tahapan pemilu utamanya sosialisasi dan kampanye. 

Usai Jalani Tes Kesehatan, Keempat Bapaslon Wako dan Wawako Bukittinggi Dinyatakan Mampu

Belajar dari gelaran dua pemilu sebelumnya yang tensi dan polarisasinya cukup tinggi kata Fahira, diharapkan tahun politik 2023 dan 2024, kompetisi antarpeserta pemilu termasuk para pendukungnya diwarnai dengan adu gagasan dan rekam jejak.

"Gejala bakal tingginya tensi dan polarisasi Pemilu 2024 sebenarnya sudah dapat deteksi sepanjang tahun 2022, terutama saat munculnya nama-nama tokoh yang dinilai publik layak menjadi Capres 2024,"kata Fahira Idris melalui keterangan resminya, Rabu 4 Januari 2023. 

Pilgub Sumbar Hanya 2 Paslon, Pertarungan Kursi BA 1 Bakal Kian Sengit

Walau tokoh-tokoh ini belum pasti menjadi capres kata Fahira, tetapi antar pendukung sudah mulai terjadi polarisasi yang sayangnya tidak didominasi oleh adu gagasan dan rekam jejak, tetapi malah diwarnai saling serang. Bahkan, saat salah satu parpol resmi mengumumkan bakal capresnya, tensi semakin panas karena berbagai orkestrasi serangan semakin masif.

“Gelagat tensi politik di sepanjang 2022 ini idealnya menjadi bahan introspeksi kita bersama terutama mereka-mereka yang punya kuasa dan pengaruh untuk mengirim pesan-pesan yang sejuk menjelang dan saat tahun politik yang sudah di depan mata,"ujar Fahira. 

Babak Baru Pilgub Jakarta, MK Ubah Syarat Pencalonan, Anies dan PDIP Bisa Maju di Pilgub Jakarta

Menurut Fahira, jika para elite ini terus gaduh, maka rakyat di bawah akan ikut gaduh. Harusnya tahun politik ini diwarnai adu gagasan dan rekam jejak, bukan saling sebar fitnah. Semua peserta Pemilu 2024 termasuk tim suksesnya harus paham soal ini.

Fahira bilang, para elite harus menyebar pesan bahwa cara paling baik memilih baik itu calon anggota DPR, DPD, DPRD dan terutama capres adalah membandingkan gagasan para calon dan menyelami rekam jejak masing-masing calon. Dengan pemahaman ini, maka para calon akan dipaksa adu gagasan dan saling lempar rekam jejak, sehingga rakyat sebagai pemilih menjadi tercerahkan. 

Halaman Selanjutnya
img_title