Merekat Ketersambungan Warisan Budaya Indonesia Di Sungai Batanghari

Pelepasan Peserta Ekspedisi. Foto/Humas Kemendikbudristek
Sumber :

Padang – Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Ekspedisi Sungai Batanghari yang merupakan bagian rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi.

Pawai Kirab Pemilu 2024 di Sumbar Berakhir Hari Ini 

Kegiatan itu, salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keterhubunganan antara sungai dan peradaban, serta menjaga ekosistem sungai di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari. 

“Melalui Kenduri Swarnabhumi, Kemendikbudristek bersama masyarakat dan pemerintah daerah berupaya untuk menggerakkan kesadaran harmoni sungai dan peradaban yang semakin penting untuk dirawat dengan kearifan berbasis budaya,” kata Direktur Perfilman Musik dan Media, Ditjen Kebudayaan, Ahmad Mahendra, Selasa 12 Juli 2022.

Sangir Balai Janggo Disebut Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kegiatan Ekspedisi Sungai Batanghari kata Ahmad, berlangsung sejak kemarin hingga 22 Juli 2022. Titik awal pelepasan peserta ekspedisi, dilakukan di jembatan Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Ekspedisi Sungai Batanghari ini, akan diisi dengan berbagai aktifitas praktek ekskavasi, penampilan ekspresi budaya oleh masyarakat yang disinggahi, dan diskusi budaya. 

Target PDIP Sumbar Pada Pemilu 2024

“Hasil ekspedisi ini nantinya akan menjadi topik pembahasan Seminar Nasional pada 21 Juli 2022 dengan tema “Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti” yang juga menjadi bagian kegiatan Kenduri Swarnabhumi,”kata Ahmad Mahendra. 

Ahmad bilang, menyusur Sungai, Merekat Ketersambungan Warisan Budaya Indonesia” menjadi tema Ekspedisi Sungai Batanghari yang diikuti oleh 50 orang peserta. Mereka terdiri atas peneliti, akademisi, mahasiswa, dan komunitas budaya dari beberapa wilayah di Indonesia dan komunitas di sepanjang Sungai Batanghari. Di mulai dari hulu Sungai Batanghari yang terletak di kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dan berakhir di hilir sungai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Direktur Pelindungan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti menambahkan bahwa, Ekspedisi Sungai Batanghari merupakan salah satu upaya pelibatan dan transfer pengetahuan kepada generasi muda untuk melihat lebih jauh potensi berbagai tinggalan objek yang diduga cagar budaya dengan melakukan pendataan, inventarisasi, pemetaan ekosistem, serta pemantauan dan evaluasi pelindungan cagar budaya sebagai objek pemajuan kebudayaan.  

“Kita harus memandang lingkungan tempat keberadaan warisan budaya beserta masyarakat pendukungnya sebagai satu kesatuan ekosistem yang hidup dan saling mempengaruhi serta memberi dampak manfaat untuk jangka panjang,”ujarnya.

Diketahui, Kenduri Swarnabhumi merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban sungai. Kenduri Swarnabhumi diselenggarakan pada Mei-September 2022 oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek bekerja sama dengan berbagai pemerintah daerah (pemda) terkait.