Pameran dan Diskusi Arkeologi Pra-Event Festival Maek Resmi Dibuka

Pameran dan Diskusi Arkeologi Festival Maek
Sumber :
  • Padang Viva

Selain itu pameran ikut dikunjungi, Dinas Kebudayaan berbagai kabupaten kota, masyarakat Maek, tokoh masyarakat, akademisi, mahasiswa, jurnalis, beberapa komunitas, dan warga secara umum.

Terbesar Kedua Tahun Ini, Bunga Raflesia Arnoldi Kembali Mekar di Cagar Alam Palupuah

Pada hari ini juga dilakukan diskusi soal Kebijakan Provinsi Sumatera Barat Terkait Warisan dan Pelestarian Budaya. Diskusi ini dilakukan di aula Balai Kota Payakumbuh dengan peserta dari berbagai kalangan.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin mengatakan bahwa potensi budaya yang ada di Sumatra Barat mesti lebih digali kedepanya. "Kita mesti merawat dan menggali potensi dari semua cagar budaya dan kebudayaan yang ada di Sumbar. Itu semua mesti dijaga dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya

International Expo SMK Sumbar 2024 Ditutup

Ia menjelaskan bahwa beberapa provinsi lain di Indonesia telah mengubah paradigma pariwisatanya. Sebut saja Bali dan Yogyakarta. Dua provinsi itu telah menggeser cara untuk menggaet wisatawan atau turis ke daerahnya dengan menonjolkan sisi budaya.

Dengan adanya kedatangan turis ini, perekonomian masyarakat yang merawat budaya dapat bergulir. Hal ini secara tidak langsung bakal menambah keinginan masyarakat untuk merawat benda budaya.

Terima Mandat dari DPP Gerindra, Pasangan Supardi - Tri Venindra Maju di Pilwako Payakumbuh

Maek adalah pintu untuk membuka paradigma tersebut di Sumatera Barat. Ia dan Dinas Kebudayaan Sumbar bakal mengembangkan hal serupa di beberapa tempat lainnya. "Semoga apa yang kita usahakan di Maek, bisa memajukan kebudayaan di Sumbar," kata Jefrinal.

Pameran dan diskusi pra event Festival Maek ini bakal berlangsung dari 14 hingga 16 Juli mendatang. Selain dua kegiatan di atas, hari ini juga diadakan diskusi "Riset Perjalanan Maek" yang dipaparkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Halaman Selanjutnya
img_title