Teater Asa dan Naskah Munir: Ketidakadilan di Panggung yang Bernyawa

Cuplikan pertunjukkan Teater Matinya Seorang Pejuang
Sumber :
  • Masbroted

Dalam 40 menit yang penuh intensitas, Teater Asa berhasil membawa panggung menjadi ruang hidup, tempat sejarah, emosi, dan seni bertaut. Tidak ada yang meninggalkan gedung tanpa perasaan yang bercampur aduk: marah, sedih, dan terinspirasi. 

DPRD Sumbar bakal Kaji Lagi Pembentukan Perda LGBT

“Matinya Seorang Pejuang” bukan sekadar pertunjukan. Ia adalah pengingat, bahwa di balik setiap kisah yang terlupakan, ada nyala kecil yang siap menyala kembali. 

Teater Asa berhasil menjadi pemantik bagi nyala itu, membiarkan nama Munir hidup kembali dalam setiap hati yang menyaksikannya.

Penulis : Sulastri WulanDari, Mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Gunung Marapi Meletus Lagi Disertai Dentuman Keras dan Lontaran Abu Vulkanik