Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburan Abu Vulkanik Mencapai 600 Meter
- Padang Viva/Andri Mardiansyah
Padang – Gunung Marapi, Sumatera Barat kembali mengalami kejadian erupsi yang disertai dengan abu tebal dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut, Senin 17 Maret 2025
Data rilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamat gunungapi Marapi, erupsi kali ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 32 milimeter dengan durasi sekitar 34 detik.
Merujuk data rilis kejadian erupsi, amplitudo 32 milimeter ini merupakan catatan terbesar setelah letusan Marapi pada Desember 2023. Rata-rata amplitudo yang terekam seismogram hanya berada di angka 30,4 milimeter.
Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi pun mengingatkan warga yang tinggal di dekat Gunung Marapi untuk selalu mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG.
"Tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak. Selain mematuhi rekomendasi PVMBG, kita juga mengimbau seluruh warga untuk mewaspadai laharan,"kata Ahmad Rifandi, Senin 17 Maret 2025.
Meski amplitudo tercatat meningkat, Ahmad Rifandi menegaskan bahwa status Gunung Marapi sampai saat ini masih berada pada level II alias waspada.
Beberapa rekomendasi PVMBG kata Ahmad Rifandi yang perlu diperhatikan masyarakat diantaranya, agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Marapi.
Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
"Seluruh pihak diminta juga dapat menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,"tutup Ahmad Rifandi.