KKI Warsi Beberkan Penyebab Suhu Panas yang Terjadi di Indonesia

Ilustrasi kawasan konservasi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Sumber :
  • ANTARA FOTO

Sementara itu, menurut catatan akhir tahun KKI Warsi 2021, bencana ekologis beberapa kali terjadi di Jambi dan Sumatra Barat.

Prakiraan Cuaca Sumatera Barat: Waspadai Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Dua Hari Kedepan

Tercatat 20 kali terjadi banjir di beberapa Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Kerinci.

Bencana hidrologi yang terjadi di Provinsi Jambi mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, 6.265 rumah terendam, 635 hektar lahan terendam.

Kasus Harvey Moeis: Hukuman Bertambah Jadi 20 Tahun, Denda Capai Rp420 Miliar

Sedangkan di Sumbar, tercatat Terjadi bencana 11 kali banjir di Solok Selatan, Kota Solok, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Sijunjung, Kota Padang, dan Siberut. Bencana longsor terjadi 8 kali sepanjang 2021, di antara Padang Pariaman, Dharmasraya, Bukittinggi, Agam, Payakumbuh, dan Solok.

Di Sumbar, dampak dari bencana yang ditimbulkan menyebabkan 9 orang meninggal dunia dan 3181 rumah terendam banjir.

Stasiun Kereta Api di Padang Manfaatkan Tenaga Surya, Kurangi Ketergantungan Listrik Konvensional

“Kerentanan bencana ekologi berbarengan dengan perubahan tutupan hutan akibat aktivitas manusia. Perambahan hutan, penambangan ilegal dalam hutan, dan pencurian kayu turut menjadi penyebab dan pengundang bencana ekologi,” kata Rudi.  

Menurutnya melihat kondisi itu, kawasan hutan yang seharusnya dapat meminimalisir efek dari gas rumah kaca seperti tak berdaya untuk dapat mengurangi dampak yang terjadi, akibat kerusakannya yang belum terkendali.

Halaman Selanjutnya
img_title