8 Rekomendasi Kemenkes RI Soal Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b

Ilustrasi Vaksin. Foto/Pixabay
Sumber :

Padang – Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, menyatakan bahwa organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sudah mengeluarkan rilis jika di Amerika, Eropa, dan Asia terutama di China dan Jepang, saat ini sedang mewabah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) subtipe H5N1 clade baru 2.3.4.4b atau wabah flu burung varian baru. 

Akreditasi UPT Kesehatan Solok Selatan Meningkat Signifikan, Raih Predikat Paripurna dan Utama

Berdasarkan hasil Risk Assessment Virus Influenza A (H5N1) clade 2,3,4,4b yang dilakukan oleh WHO, saat ini risiko infeksi pada manusia masih rendah dan tidak ada laporan penularan dari manusia ke manusia secara berkelanjutan. 

Meski demikian, terdapat peningkatan perpindahan (spill over) virus H5N1 clade 2.3.4.4b dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di berbagai negara di Eropa dan Amerika Utara, dimana terdapat prevalensi virus yang tinggi pada populasi unggas di wilayah tersebut. 

Bantu Wilayah Terdampak Bencana, BMHS Berikan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Menyusul perkembangan situasi penyebaran virus Influenza A (H5N1) clade baru 2.3.4.4b tersebut, Kemenkas RI Jumat kemarin sudah menerbitkan surat edaran (SE) baru tentang kewaspadaan kejadian luar biasa Flu Burung (HSN1) Clade Baru 2.3.4b.

Dalam surat edaran itu, tercantum delapan poin rekomendasi antara lain, melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi yang membidangi fungsi kesehatan hewan serta sektor terkait lainnya dalam upaya pencegahan dan pengendalian Flu Burung pada manusia. 

Kota Padang Panjang Lampaui Target Nasional Penurunan Stunting

Menyiapkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus suspek Flu Burung sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Meningkatkan kapasitas Labkesmas untuk pemeriksaan sampel dari kasus dengan gejala suspek Flu Burung.

Lalu, melakukan promosi kesehatan melalui kegiatan penyuluhan dan penggerakkan masyarakat dalam upaya kewaspadaan Flu Burung sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam kewaspadaan Flu Burung di wilayahnya. Mengintensifkan kegiatan surveilans dan Tim Gerak Cepat (TGC) terutama dalam mendeteksi sinyal epidemiologi di lapangan.

Halaman Selanjutnya
img_title