Ketua Dewan Adat Sebut Lokasi Jalan Bukung di Simpang Laur

Tumpukan kayu diduga hasil pembalakan liar
Sumber :
  • Viva Padang/Ngadri

PADANG - Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Simpang dua Martinus Dadho mengklarifikasi terkait yang ada kerja kayu di alamat Jalan Bukung, Gerai berada di wilayah Kecamatan Sungai Laur bukan berada di Kecamatan Simpang 2.

Aiman Witjaksono Laporkan Penyidik Polda Metro Jaya ke Propam dan Komnas HAM

"Ijin perkenalkan bang saya Martinus Dadho Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Simpang Dua. Mau konfirmasi masalah berita yang abang naikan hari ini tentang orang kerja kayu kebetulan saya tinggal di desa Gema Kecamatan Simpang dua. Ndak ada orang kerja kayu di Gerai nie bang kalau TKP nya di Bukong itu wilayah laur,"ujar Martinus melalui sambungan telepon pada Selasa, 21 Maret 2023.

Sebelumnya diberitakan Aktivitas Pembalakan liar di Jalan Bukung, Kecamatan Simpang 2, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat diduga kembali marak. Hal tersebut diketahui saat salah satu warga menemukan tumpukan kayu jenis kruing, meranti merah, keladan dan bengkirai berukuran balok.

Banjir di Sintang Belum Surut, 95 Jiwa Mengungsi

Mantan Aktivis Pecinta Alam, R. Asmun meminta kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penertiban terkait adanya dugaan pembalakan liar di wilayah Kecamatan Simpang 2, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

‘’Kalau memang kegiatan tersebut adalah pembalakan liar harus dilakukan penertiban. Karena aktivitas pembalakan liar bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan ,’’ujar Asmun kepada Viva pada Senin, 20 Maret 2023.

Banjir Kapuas Hulu Rendam Ratusan Rumah Warga

Dia menambahkan, terkait adanya informasi pembalakan liar tersebut aparat penegak hukum yang punya otoritas seperti Kepolisian , TNI dan Kehutanan agar segera turun kelapangan dan melakukan penindakan.

‘’Saya minta aktivitas tersebut segera dilakukan pengecekan dan penindakan,’’kata Asmun.

Lebih lanjut, Asmun mengatakan, akibat pembalakan liar bisa mengganggu kelangsungan hidup satwa dan bisa mengurangi lapisan oksigen yang ada di alam. Kemudian Negara juga dirugikan dari sector pajak.

‘’Akibat kerusakan hutan akan berdampak longsor, banjir hingga alam tidak lagi lestari,’’tuturnya.