Keluarga Rahasiakan Kematian Pelajar Sumbar di Jepang Dari Sang Nenek

Joshi Putri Cahyani (kiri)
Sumber :
  • Facebook Keiichiro Kajimura

Padang – Kabar kematian Josi Putri Cahyani (23) pelajar asal Korong Lancang, Nagari Aur Malintang Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat yang menjadi korban pembunuhan di Jepang, hingga kini masih dirahasiakan dari sang nenek yang sudah berusia 70 tahun.

Pariwisata Sumbar Berkembang Pesat, Desa Wisata Jadi Motor Penggerak

Menurut Ardines, tante kandung dari Josi Putri Cahyani, pihak keluarga terpaksa harus merahasiakan kabar duka itu lantaran mempertimbangan faktor psikologis, emosi dan kesehatan sang nenek. Apalagi mengingat nenek Josi memiliki riwayat sakit jantung

Bahkan kata Ardines, warga dilingkungan tempat Josi dirawat dan dibesarkan juga diminta untuk sementara waktu tidak melayat dulu. Pun dengan bendera hitam yang umumnya digunakan disaat ada duka di sebuah rumah, juga tidak dipasang. Tak hanya itu saja, aktivitas sang nenek menonton televisi juga dibatasi agar tidak menonton berita kematian Josi.

Gubernur Sumbar Tekankan Kolaborasi untuk Percepatan Pembangunan Sawahlunto

"Jadi sampai sekarang neneknya belum tahu kalau Josi sudah meninggal. Yang baru kita kasih tau beberapa hari lalu, kalau Josi hanya hilang. Nenek Josi akan sangat terpukul jika mendapat kabar cucunya telah meninggal,"kata Ardines, Senin 28 Agustus 2023.

Ardines bilang, hubungan antara sang nenek dengan Josi selama ini memang sangat dekat. Sejak umur 2 tahun Josi dirawat dan dibesarkan oleh neneknya. Terlebih ketika kedua orang tua Josi berpisah. Sang ayah merantau ke Tangerang dan ibunya ke Malaysia.

Kepala BNPB Sebut HKBN Tonggak Kebangkitan Kesadaran Bencana di Indonesia

"Ibunya berangkat ke Malaysia, sedangkan ayahnya di Jakarta. Sudah lama Josi tak bertemu dengan Ibunya, terakhir kali pada tahun 2009. Sejak kecil dirawat dan dibesarkan neneknya,"ujar Ardines.

Ardines menambahkan, kabar kematian Josi akan disampaikan saat jenazah Josi sudah tiba di kampung halaman. Nenek Josi selalu bertanya apakah cucunya sudah ditemukan. Kami sebelumnya juga telah memberikan isyarat, amak (nenek) buruk baiknya nanti harus menerima. 

Halaman Selanjutnya
img_title