Pemprov Riau Prediksi Harga CPO Kian Anjlok

Ilustrasi Sawit. Foto/Pixabay
Sumber :

Padang – Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja memprediksi harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diprediksi bakal kian anjlok lantaran, dipicu menularnya ketakutan pasar global terhadap resesi yang mengancam ekonomi Amerika Serikat (AS).

Pentingnya Pelibatan Generasi Muda dalam Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan

Dikutip dari keterangan resminya, Rabu 13 Juli 2022, Defris menyebut bahkan ketakutan pasar tersebut diprediksi lebih kuat dari dampak tensi geopolitik di Ukraina. Harga CPO bisa ke MYR 4.000.

"Artinya, ekspor CPO kita kejar-kejaran dengan waktu. Produsen akan beramai-ramai berusaha kirim CPO, harga di masa depan bisa lebih tertekan lagi. 3 bulan ke depan akan jadi saat paling kritis karena The Fed masih akan menaikkan suku bunga 125 bps," kata Defris Hatmaja.

Mendag Zulkifli Minta Seluruh Walikota Jaga Stabilitas Politik

Defris bilang, selain itu stok CPO di Indonesia semakin melimpah akibat larangan ekspor di bulan Mei 2022 melalui kebijakan DMO dan DPO jilid 2 sejak Mei hingga saat ini.

"Pada saat bersamaan, produksi minyak nabati lain khususnya kedelai, rapeseed dan sunflower oil di luar Rusia dan Ukrania sudah mendekati recovery," jelasnya.

Mendag Pastikkan Harga BTS Sawit Akhir Agustus Ini Sudah Diatas Rp2.40

Penyebab lain kata Defris, adanya ancaman inflasi dan resesi ekonomi dunia termasuk di negara-negara importir minyak sawit dunia sebagaimana dilaporkan IMF. Kondisi ini, membuat konsumsi minyak nabati dunia dan minyak sawit akan menurun.