Kisah Pilu Fahri, Tetap Berjuang Lanjutkan Seleksi Polri Di Tengah Duka Mendalam

Fahri saat berada di rumah duka
Sumber :
  • Padang Viva

Padang – Kisah pilu mewarnai proses seleksi Tamtama Polri di Polda Sulawesi Utara (Sulut). Fahri Potabuga, seorang calon siswa (Casis) asal Kotamobagu, harus menerima kabar duka meninggalnya sang ayah di tengah-tengah menjalani serangkaian tes jasmani.

Kapolri Atensi Kasus Judi Online Kementerian Komdigi

Momen haru ini terekam dalam video yang viral di akun TikTok RoSdmPoldaSulut. Fahri yang baru menyelesaikan tes renang, tampak dihampiri seorang panitia seleksi untuk diajak berbicara.

Awalnya, panitia seleksi menanyakan motivasi Fahri mengikuti seleksi Tamtama dan latar belakang keluarganya. Fahri dengan tegar menjawab bahwa dia berasal dari keluarga biasa dan memiliki tekad kuat untuk menjadi anggota Polri.

Polda Sumbar Gelar Donor Darah Massal, Perkuat Sinergi TNI-Polri

Namun, tak disangka, panitia seleksi kemudian menyampaikan kabar duka meninggalnya ayah Fahri. Fahri yang mendengar kabar tersebut langsung menundukkan kepalanya dan tak kuasa menahan air mata.

Panitia seleksi kemudian menjelaskan bahwa mereka sengaja mendahulukan tes dan pemeriksaan Fahri agar dia bisa pulang lebih cepat ke rumahnya di Kotamobagu.

Usai Video Dugem Viral, 4 Oknum Satpol PP Bukittinggi Diberhentikan Sementara

"Sudah, barusan dapat informasi. Jadi makanya torang dari panitia bekeng ngana duluan samua. Nanti ke antropometri ngana duluan," jelas panitia seleksi tersebut.

Meskipun dilanda duka mendalam atas kerpergian sang ayah, Fahri menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Dia bertekad untuk melanjutkan seleksi Polri dan menyelesaikan impiannya untuk menjadi anggota Polri.

"Ngana kuat neh," ujar panitia seleksi tersebut memberikan semangat kepada Fahri.

"Siap, komandan," jawab Fahri 

Fahri pun menyelesaikan pemeriksaan antropometri dengan mata yang berkaca-kaca. Dia kemudian diantar oleh tim dari Biro SDM Polda Sulut ke rumahnya di Desa Lobong, Kotamobagu.

Sesampainya di rumah, Fahri disambut hangat oleh keluarga yang berusaha menenangkannya. Di pelukan keluarga, Fahri kembali menangis haru, namun semangatnya untuk menjadi anggota Polri tak pernah padam.

Kisah Fahri ini menjadi bukti nyata bahwa semangat dan tekad yang kuat mampu mengalahkan rintangan dan cobaan hidup. Di tengah duka mendalam, Fahri menunjukkan bahwa dia memiliki jiwa pejuang yang pantang menyerah.