Jadi Korban Cabul, 40 Santri Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang Diberi Pendampingan

Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati
Sumber :
  • Amanda

PadangYayasan Syekh Sulaiman Arrasuli mengambil langkah cepat memberikan pendampingan terhadap seluruh korban dengan menggandeng psikiater dan psikolog pasca terungkapnya kasus pencabulan di Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Mal Pelayanan Publik di Padang Panjang Mulai Beroperasi

Sampai kini, menurut keterangan Polisi sudah ada 40 santri yang menjadi korban pencabulan. Adalah dua oknum guru atas nama Ronald Andany (29 tahun) dan Arief Abdullah (23 tahun) yang menjadi tersangka dalam kasus ini.

Ketua Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli, Syukri Iska bilang, saat ini seluruh korban sudah karantina dan mendapatkan pendampingan dari psikiater dan psikolog. 

Viral, Rumah Ibadah Jemaat GBI Dharmasraya Dibongkar Paksa

"Kami sudah datangkan psikiater dan psikolog. Sudah dikarantina di suatu tempat dengan juga didampingi pimpinan sekolah atau pihak pesantren," kata Syukri Iska, Jumat 26 Juli 2024. 

Kata Syukri, pihaknya sangat menyesali perbuatan yang dilakukan kedua oknum guru tersebut. Kejadian ini, sama sekali diluar dugaan. 

Drama Pilkada Dharmasraya, KPU Tolak Pendaftaran Paslon Adi Gunawan-Romi Siska Putra

"Kami sedang syok semua. Kami sedang berusaha membesarkan lembaga, tapi ada juga yang merusak. Sampai nangis saya, apa dosa saya. Semua berjuang, ada juga yang merusak. Musibah sangat besar bagi kami," ujar Syukri. 

Sebelumnya, Kepolisian Resor kota Bukittinggi, Sumatera Barat membongkar kasus pencabulan di Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang, Kabupaten Agam. Korbannya mencapai 40 orang.

Halaman Selanjutnya
img_title