Gadget Disebut Picu Masalah Kesehatan Mental dan Perilaku Anak

Ilustrasi
Sumber :
  • Pixabay

“Inilah yang kemudian mendasari kegiatan psikoedukasi dan workshop digital parenting dan mindful parenting. Orang tua perlu mengetahui strategi pengasuhan yang berlandaskan atas kesadaran penuh atas kondisi diri sendiri dan anak selama praktik pengasuhan,” kata Rahmah.

Cara KAI Sumbar Antisipasi Musim Hujan Ekstrem

Tim Dosen Psikologi Zulian Fikry menambahkan bahwa, orangtua perlu saat ini harus melek digital untuk mengimbangi anak-anak yang memang terlahir dan langsung bersentuhan di era digital (digital native). 

Pada konsep Digital Parenting, orang tua tidak harus menutup akses anak terhadap gadget dan internet, tapi mendampingi tumbuh kembang dengan sejumlah negosiasi, batasan-batasan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan anak terkait gadget maupun akses internet.

Waspada, Hujan Terus Mengguyur Sejumlah Wilayan di Sumatera Barat

“Orang tua juga perlu tau kapan waktu yang tepat bagi anak untuk memperoleh gadgetnya sendiri, mengakses internet, hingga memiliki media sosial sendiri”. Kata Fikry. 

Menurutnya, screentime yang dianjurkan bagi anak usia anak-anak hingga remaja hendaknya tidak lebih dari 2 jam perhari. Lalu, pentingnya keberfungsian peran masing-masing anggota keluarga. 

Satu Meninggal Satu Nelayan Hilang di Pesisir Selatan

Bagaimana orang tua dapat hadir, berfungsi, dan menjalankan perannya sebagai orang tua menjadi indikator penting untuk tumbuh kembang anak. Baik ayah dan ibu bekerjasama dalam usaha pengasuhan sebab anak bisa belajar banyak hal berbeda dari ibu dan ayah yang akan mendukung tumbuh kembang anak. 

“Mengasuh dengan kesadaran, tidak hanya sadar dengan kondisi anak namun juga kondisi orang tua saat mengasuh. Orang tua hendaknya bisa merespon segala hal dalam pengasuhan secara sadar, tidak sekedar memunculkan reaksi emosional saja”. kata Gumi Langerya Rizal menambahkan.

Halaman Selanjutnya
img_title