Kemnaker RI Bersama DPR RI Gelar Sosialisasi di Sumatera Barat

Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama
Sumber :
  • Ade Suhendra

Padang – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) berkolaborasi dengan Komisi IX DPR RI dalam menggelar sosialisasi pelatihan vokasi dan pemagangan, yang menarik perhatian ratusan warga di Aula Pesantren Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, Kabupaten Agam, pada Sabtu (24/8/2024).

Pilkada Lawan Kotak Kosong di Dharmasraya Batal ?

Anggota DPR RI Komisi IX, Ade Rezki Pratama, menekankan pentingnya vokasi dalam dunia kerja saat ini. 

"Vokasi sangat dibutuhkan untuk menyelaraskan bakat dan minat pencari kerja dengan kebutuhan pasar. Kemnaker RI telah menyediakan balai vokasi di berbagai daerah, termasuk Sumatera Barat, dan semua pelatihan ini gratis," ujarnya.

Ade Rezki Pratama Imbau Masyarakat Mewaspadai Obat dan Makanan Berbahaya di Lingkungan Sekitar

Ia menambahkan bahwa meski tenaga kerja Indonesia dikenal dengan keramahan dan sopan santun tinggi, penguasaan bahasa asing sering menjadi kendala. 

"Balai vokasi, yang juga dikenal sebagai Balai Latihan Kerja (BLK), memberikan akses untuk penguasaan bahasa asing—keterampilan yang sangat dibutuhkan di negara-negara seperti Jepang, Korea, dan Jerman, dengan gaji awal minimal Rp 20 juta,"katanya.

Badan Bahasa dan Komisi X DPR RI Dorong Pemutakhiran KBBI Edisi VI

 

Sub Koordinator Promosi dan Kerjasama Pemagangan Kemnaker RI, Freddy Mangapui Marojohan Sinurat, menjelaskan bahwa Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) merupakan lembaga pelatihan yang dikelola langsung oleh Kemnaker RI melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas). 

"Tujuan utama lembaga ini adalah untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran," katanya.

Dia juga menyebutkan bahwa di Indonesia saat ini terdapat 21 UPT BPVP dengan 12 kejuruan yang dapat diikuti tanpa batas usia, berfokus pada pelatihan teknis, manajerial, produktivitas, dan kewirausahaan. 

"Pemerintah telah menyiapkan berbagai program pelatihan untuk menghadapi tantangan penyerapan tenaga kerja, terutama bagi lulusan baru yang kesulitan mendapatkan pekerjaan," ujarnya.