Polisi Mulai Kepung Pelaku Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman
- Padang Viva
Padang – Sepekan berlalu, Kepolisian Daerah Sumatera Barat, hingga kini masih belum berhasil menangkap terduga pelaku dan mengungkap motif di balik pembunuhan Nia Kurnia Sari, di Kabupaten Padang Pariaman.
Nia Kurnia Sari, merupakan seorang gadis remaja penjual gorengan asal Kabupaten Padang Pariaman yang ditemukan dalam kondisi sudah terkubur tanpa busana pada Minggu 8 September 2024. Diduga kuat, ia menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Meski Polisi menyebut bahwa identitas terduga pelaku sudah diketahui, namun upaya penangkapan sejak ditemukannya jasad Nia, sampai kini masih belum membuahkan hasil.
"Hingga saat ini, tim khusus Polda Sumbar masih mengejar terduga pelaku. Koordinasi dengan Polres-Polres tetangga juga sudah dilakukan,"kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid humas) Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Jumat malam 13 September 2024.
Kata Dwi, koordinasi dengan Polres-Polres tetangga, dilakukan sebagai bagian dari upaya mempersempit ruang gerak terduga pelaku.
"Kemungkinan terduga pelaku ini melarikan diri keluar (dari Padang Pariaman), juga ada. Untuk itu, koordinasi dengan Polres tetangga dilakukan,"ujar Dwi Sulistyawan.
Menurut Dwi Sulistyawan, kasus ini sudah menjadi atensi dari pimpinannya. Untuk itu, tim khusus gabungan dibentuk dengan harapan, terduga pelaku dapat segera ditemukan keberadaannya dan ditangkap.
Dwi mengungkap bahwa, dari pengejaran beberapa hari yang lalu, petugas menemukan barang bukti diduga milik pelaku sehingga mengerucut ke arah terduga pelaku tersebut.
Dwi berkata, terduga pelaku yang dinilai lebih menguasai medan atau lokasi tempat persembunyian, menjadi kendala ketika akan ditangkap. Pelaku ini bisa cepat melarikan diri.
“Terduga pelaku ini menguasai medan, sehingga ketika akan kita tangkap bisa cepat melarikan diri, bisa cepat mengetahui keberadaan petugas. Dan untuk anggota kita, belum menguasai medan sehingga pelaku ini lebih lihai bisa melarikan diri,” tutup Kombes Dwi Sulistyawan.