Empat Langkah Strategi Pemerintah Atasi Wabah PMK

Pemeriksaan Wabah PMK. Foto/Nugie Putra
Sumber :

Padang – Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Letjen TNI Suharyanto menyebut, Biosecurity, Pengobatan, Potong Bersyarat dan Vaksinasi merupakan empat langkah strategi utama yang direkomendasikan dalam penanganan dan pengendalian kasus penyebaran PMK.

Status Zero Case Tak Menjamin Virus PMK Lenyap Begitu Saja

Dijelaskan Letjen TNI Suharyanto, pelaksanaan khusus untuk Biosecurity bisa dilakukan dengan empat cara yakni desinfeksi, pengaturan buka atau tutup pasar hewan, penjagaan ketat di perbatasan, dan komunikasi, informasi serta edukasi.

“Setiap daerah harus memiliki target menjadi daerah bebas PMK. Biosecurity, Pengobatan, Potong Bersyarat dan Vaksinasi akan mampu mengendalikan laju penularan PMK,”kata Suharyanto, Kamis 4 Agustus 2022.

Tujuh Arahan Satgas Terkait Penanganan Wabah PMK Di Yogyakarta

Di Provinsi Aceh kata Suharyanto, progres pengobatan hewan ternak sudah mencapai 86,98 persen. Dari kasus terkonfirmasi sebanyak 44.639, hewan yang sembuh secara klinis, mencapai 38.828. Dengan ketersediaan vaksin sebanyak 7.000 dosis, yang terpakai sudah mencapai 6.700 dosis.

Sementara untuk capaian vaksin di Aceh secara keseluruhan, sebanyak 28.900 dosis sudah diberikan pada tahap 1, dan 21.468 dosis sudah diberikan pada tahap 2. Sisa vaksin yang tersedia sebanyak 7.432 dosis.

Satgas PMK Sebut Penanganan PMK diawasi dengan Ketat

“Strategi terakhir dalam penanganan PMK adalah potong bersyarat. Di Aceh, total potong bersyarat sampai selasa kemarin adalah sebanyak 59 ekor.

Untuk daerah yang jumlah hewan terkena PMK tinggal sedikit, lebih baik hewan tersebut dipotong. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kerugian dan memaksimalkan manfaat agar dagingnya masih tetap bisa dikonsumsi,”tutup Suharyanto.