Gubernur Sumbar Fokuskan Penanganan Kasus Pneumonia Pada Balita

Ilustrasi Anak Sakit
Sumber :
  • istockphoto.com

Padang – Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi menyebutkan disamping program prioritas lainnya, pihaknya saat ini juga sedang fokus melakukan penanangan kasus-kasus Pneumonia pada balita dan anak. Menurut Mahyeldi, Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian pertama pada bayi dan balita di Indonesia yang cukup tinggi. 

Tangkap Pelaku: Balita di Tangerang Alami Kekerasan dari Ayah Tiri

"Pada peringatan HKN tahun ini, mari kita jadikan sebagai momentum untuk kembali mengingatkan upaya pencegahan dan menghindari Penumonia pada anak. PR kita untuk kesehatan ini sangat banyak. Salah satunya Penumonia yang telah renggut nyawa 2,5 juta jiwa di tahun 2019, dan setiap tahun terus meningkat,"kata Mahyeldi, Senin 14 November 2022.

Menurut Mahyeldi, angka kematian balita dan anak yang disebabkan Penumonia ini, lebih besar dari kematian yang disebabkan oleh Covid-19. Setiap menit, ada dua anak meninggal di dunia. 

Padang Raih Penghargaan Kota Peduli HAM

"Ini kerja berat. Karena itu, kita harus berikan perhatian pada kesehatan anak. Anak adalah calon pemimpin bangsa. Biasakan pola hidup sehat di rumah tangga. Jangan lagi merokok di depan anak atau di rumah," ujar Mahyeldi.

Selain dari sisi partisipasi masyarakat secara langsung, lanjut Mahyeldi, dalam penanggulangan kematian Penumonia pada anak serta berbagai penyakit lainnya, Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Kesehatan terus meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada balita. 

Pemko Padang Apresiasi Program Sumur Ganting Kecamatan Padang Timur

Yang terbaru menurut Mahyeldi adalah, dicanangkannya Puskesmas Prima di setiap nagari dan desa di Sumbar. Melalui Puskesmas Prima terintegrasi, akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di nagari akan mempercepat penurunan stunting hingga deteksi dini penumonia dan penyakit lainnya.

Kesehatan kata Mahyeldi menjadi faktor yang sangat penting. Tak mungkin akan menghadirkan bangsa yang berkualitas jika tak serius mengurus kesehatan. Karena itu butuh dukungan banyak pihak, terutama dukungan anggaran dari legislatif dan termasuk juga optimalisasi dana desa bisa digunakan untuk peningkatan kesehatan anak-anak di nagari.

Halaman Selanjutnya
img_title