BMKG Sebut Gempa Cianjur Akibat Aktifitas Sesar Cimandiri

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Sumber :
  • Padang Viva/Andri Mardiansyah

Padang – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebut, pihaknya menduga gempabumi Cianjur Magnitudo 5,6 yang terjadi pada pukul 13.21 WIB, Senin 21 November 2022, disebabkan adanya aktifitas sesar Cimandiri. Hal itu bisa dilihat dari pusat gempa yang dangkal dan memiliki guncangan yang cukup keras. 

Ratusan Rumah Terendam Banjir di Kota Bandar Lampung

https://padang.viva.co.id/ragam-perkara/843-sudah-20-warga-dilaporkan-tewas-akibat-gempa-m56-cianjur

“Melihat dari posisi pusat gempa dan kedalaman dangkal, kami menduga ini adalah akibat dari patahan geser, dan kami menduga ada pada segmen tatakan Cimandiri ke arah barat timur,” kata Dwikorita dilansir dari laman viva, Senin 21 November 2022. 

Banjir Demak Surut, Ribuan Pengungsi Kembali ke Rumah

 

Dampak Kerusakan Gempa Cianjur

Photo :
  • WAG Siaga Bencana
Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi Bawean

 

Dwikorita mengungkapkan, meski dirinya menduga adanya patahan geser tersebut, pihak BMKG belum memberikan kesimpulan pasti dan masih akan memastikan kembali di lapangan.

“Jadi patahan geser itu masih hipotesis dan perlu di cek lagi ke lapangan,”ujarnya. 

 

Dampak Gempa Cianjur

Photo :
  • WAG Siaga Bencana

 

Dwikorita bilang, dampak patahan geser dinilai cukup besar, sebab patahan ini dapat menyebabkan getaran dan guncangan dengan intensitas guncangan dapat mencapai VI MMI, sehingga dikhawatirkan bagi bangunan yang tak tahan gempa dapat rusak.

Adapun, berdasarkan data yang didapat dari BMKG, gempa Cianjur ini sudah terjadi sebanyak 15 kali sejak pukul 13.21 WIB. Gempa susulan terbesar berskala Magnitudo 4 dan terkecil Magnitudo 2,5.