Stop Makan Daging

Ilustrasi Penyu. Sumber Foto/Pixabay
Sumber :

Padang – Penyu Ahli Penyu asal Universitas Bung Hatta Padang, Sumatra Barat Dr Harfiandri Damanhuri mengkampanyekan #StopMakanDagingPenyu sebagai salah satu upaya konservasi terhadap biota laut yang sejak lama sudah masuk dalam klasifikasi satwa dilindungi.

Kepala BNPB Sebut HKBN Tonggak Kebangkitan Kesadaran Bencana di Indonesia

Menurut Harfiandri, konservasi merupakan upaya perlindungan terhadap kawasan dan biota dilingkungan alamiah. Upaya perlindungan terhadap ekosistem dan biota laut termasuk salah satunya Penyu, telah dimandatkan dalam UU No. 27 Tahun 2007 jo UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil berupa Kawasan Konservasi Perairan, dan Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil yang saling terkait satu sama lain.

Harfiandri menjelaskan, jika konsumsi daging penyu meningkat maka secara otomatis perburuan terhadap biota ini juga akan meningkat. Jika demikian, maka populasinya akan terus menurun bahkan tidak menutup kemungkinan akan punah.

Walinagari Tak Kunjung Dilantik, Warga Protes ke Camat Koto XI Tarusan

“Sudah lama kita kampanyekan stop makan daging penyu ini. Ini akan membuat populasi penyu semakin menurun. Selain upaya konservasi, dari kampanye ini juga kita mengedukasi masyarakat jika daging Penyu sesungguhnya sangat berbahaya apabila dikonsumsi. Bahkan, bisa menyebabkan kematian,”kata Dr Harfiandri Damanhuri, Senin 11 April 2022.

Harfiandri bilang, dibeberapa wilayah baik di Indonesia maupun luar Negeri hidangan daging penyu yang diolah dengan berbagai cita rasa, diyakini bisa meningkatkan fitalitas hingga meningkatkan kebugaran tubuh. Bahkan, terkadang daging penyu dijadikan hidangan wajib dalam berbagai pesta, perayaan dan ritual kepercayaan. 

PDI Perjuangan Sumatera Barat Menang Atas Gugatan Leo Murphy

Padahal kata Harfiandri, jika merujuk data penelitian 2005 hingga 2013 di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, fakta menunjukkan angka kematian cukup tinggi. Tercatat waktu itu, ada 32 kasus kematian dan, 698 warga setempat menjadi pasien dan harus dirawat intensif lantaran mengkonsumsi daging penyu hijau. 

“Itu hanya yang terdata dan terdokumentasi. Mungkin banyak korban yang tidak mau memberitahu karena takut atau lokasinya terpencil. Daging penyu hijau (Chelonia mydas) mengandung racun yang dikenal dengan Chelonitoksisme dimana, racunnya dapat mengakibatkan resiko kematian yang sangat tinggi bagi yang mengkonsumsi daging penyu,”ujar Harfiandri. 

Halaman Selanjutnya
img_title