Mengembalikan Kejayaan Kopi Kayu Aro

Green Bean kopi Arabica Kayu Aro
Sumber :
  • Padang Viva/Andri Mardiansyah

Bahkan kata Satriadi, disetiap momen ia melatih calon barista, air yang digunakan untuk menyeduh kopi adalah Aqua. Menurutnya, kadar Potential of Hydrogen (Ph) alias tingkat keasaman Aqua, seimbang dan memenuhi standar untuk menghasilkan seduhan kopi yang berkualitas tinggi. Ph Aqua sendiri, diketahui berada di range 6 hingga 8,5 dan sesuai dengan standar SNI 3553:2015.

Hari Ini Partai Gerindra Sumbar Buka Pendaftaran Cakada

“Alasan pakai Aqua, karena kita ingin mendapatkan kualitas seduhan yang baik. Kalau air nya sesuai dengan standar penyeduhan yang baik, maka kualitas seduhan kopi juga akan baik. Nah, kadar Ph airnya, yang disarankan itu seimbang. Dan itu, salah satunya ada pada Aqua,”ujar Satriadi.

Seduhan V60 kopi Arabica Kayu Aro

Photo :
  • Padang Viva/Andri Mardiansyah
Kasus Kematian Akibat Diare di Pesisir Selatan Terus Bertambah

Satriadi melanjutkan, dengan kadar Ph yang seimbang Air Aqua sangat cocok digunakan untuk menyeduh kopi dengan teknik manual brew seperti French Press, Aeropress dan V60. Bahkan, terkadang ketika kita sudah menyeruput kopi dan minum air putih, rasa manis yang muncul pada kopi secara alamiah, itu masih terasa. 

“Itulah kenapa harga secangkir kopi mahal. Karena pemilihan bahan baku, salah satunya air yang berkualitas tadi. Beberapa kafe di Sumatera Barat termasuk saya, menggunakan air Aqua. Aqua direkomendasi apalagi untuk seduhan dengan teknik manual brew,”tutup satriadi.

Ayo, UMKM di Padang Panjang Segera Urus Sertifikasi Halal, Mumpung Gratis Hingga Oktober 2024

Sampai saat ini, alam Kayu Aro masih memberikan anugerah. Tanahnya, mampu menyuburkan kopi yang menghasilkan cita rasa khas. Namun dibalik itu semua, ada ancaman besar yang menghantui eksistensi kopi Kayu Aro bahkan bisa menghantarkannya kepada kepunahan. 

Efek perubahan iklim yang terjadi saat ini, tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kopi kayu Aro tidak lagi layak ditanam pada ketinggian 800 sampai 1.115 Mdpl seperti saat ini. Jangan abai, perubahan iklim mampu memicu adanya perubahan fisik, berpengaruh pada cita rasa, produksi hingga hama penggerek. 

“ Suka tidak suka, mau tidak mau, kita sudah dihadapkan dengan fenomena perubahan ilkim. Lakukanlah riset untuk kemudian memunculkan kopi yang punya retensi terhadap perubahan iklim. Jika tidak, maka akan datang dimana masa kita mengucapkan Sayounara kepada kopi Kayu Aro. Semoga tidak, Aqua pasti punya cara“.