Jokowi Pimpin Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum 2023: Bersama Atasi Tantangan Kelautan

Presiden Joko Widodo Buka KTT AIS Forum 2023 di Bali.
Sumber :
  • Media Center AIS Forum 2023

Padang – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menjadi tuan rumah dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Negara-negara Kepulauan dan Negara Pulau (Archipelagic and Island States Forum) yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada pagi hari ini. 

Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina Tiba di Mesir

Dalam pidato pembukaannya, Presiden Jokowi mendorong para pemimpin negara kepulauan dan negara pulau untuk memperkuat kerja sama dalam mengatasi tantangan kelautan.

"Indonesia merasa terhormat menjadi tuan rumah momentum bersejarah KTT pertama AIS Forum. Sebuah forum untuk penguatan kolaborasi antarnegara kepulauan dan negara pulau yang dihubungkan oleh laut. Laut bukanlah pemisah antardaratan, tapi laut justru pemersatu antardaratan, laut justru perekat dan penghubung antardaratan," ungkap Presiden Jokowi.

Terkait Pemberian Gelar Jenderal TNI Kehormatan kepada Prabowo, Kritik Muncul atas Kenaikan Pangkat

Presiden Jokowi menekankan bahwa semua negara kepulauan dan negara pulau saat ini menghadapi masalah yang kompleks dan saling berkaitan, termasuk kenaikan permukaan laut, tata kelola sumber daya laut, dan pencemaran laut.

"Ketika kita membuang sampah di daratan, itu mungkin tidak akan berpindah ke daratan di negara lain. Namun, jika kita membuangnya di lautan, sampah tersebut memiliki potensi besar untuk mencapai daratan manapun di dunia," ujar Presiden.

Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Langkah, Antisipatif Menuju Implementasi Program Unggulan

Dalam konteks ini, Presiden menekankan pentingnya kolaborasi dan solidaritas antara negara kepulauan dan negara pulau dalam mengambil langkah-langkah strategis, konkret, dan taktis untuk mengatasi masalah bersama.

Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa KTT AIS Forum 2023 merupakan kesempatan penting untuk menetapkan arah kolaborasi ke depan pada tiga hal utama: pertama, solidaritas, kesetaraan, dan inklusivitas sebagai prinsip bersama; kedua, prioritas pada kerja sama konkret yang disesuaikan dengan kebutuhan penerima; dan terakhir, kerangka kerja sama yang tangguh dan dinamis untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.

Halaman Selanjutnya
img_title