Status Gunung Marapi Naik Jadi Level III
- Padang Viva/Andri Mardiansyah
Selanjutnya kata Hendra, erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh. Namun demikian, jenis gempa vulkanik masih terekam meskipun dalam jumlah yang relatif rendah yang mengindikasikan, masih tetap ada dorongan magma atau fluida dari kedalaman.
Lalu, pada 3 Desember 2023 pukul 14:54 WIB kembali terjadi erupsi yang tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Tercatat gempa Vulkanik Dalam (VA) hanya terekam 3 kali dari tanggal 16 November sampai 2 Desember 2023 dengan baseline RSAM (Real Seismic Amplitude Measurement) relatif mendatar.
"Data tiltmeter juga menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial,"kata Hendra lagi.
Hendra bilang, pascaerupsi 3 Desember 2023, erupsi lanjutan masih berlangsung hingga saat ini. Jumlah erupsi harian cenderung menurun namun sebaliknya jumlah gempa Low Frequency dan Vulkanik Dalam (VA) cenderung meningkat yang mengindikasikan pasokan magma dari kedalaman masih terjadi dan cenderung meningkat.
Hal ini kata Hendra, juga terlihat dari grafik baseline RSAM yang masih di atas normal dan data tiltmeter yang cenderung mendatar. Adanya aktivitas erupsi yang teramati secara visual dan masih terekamnya gempa erupsi serta gempa hembusan yang disertai dengan tremor menerus menunjukkan aktivitas Gunung Marapi masih tergolong tinggi.