Sri Mulyani Sebut Ekonomi Digital ASEAN Bisa Capai Rp3,5 Triliun di 2030
- Humas Kemenkeu
Padang – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan potensi daya ungkit ekonomi melalui digitalisasi di kawasan ASEAN. Ia menilai bahwa ekonomi digital ASEAN bisa mencapai Rp3,5 triliun pada tahun.
"Ekonomi digital bukanlah hal asing bagi Indonesia, bahkan menjadi salah satu pilar keketuaan ASEAN Indonesia, konsisten juga dengan Presidensi Indonesia pada G20 di tahun 2022 lalu, yang menempatkan perekonomian digital sebagai salah satu aspek sangat penting dalam mentransformasi perekonomian," kata Sri Mulyani dikutip dari siaran resminya, Sabtu 20 Januari 2024.
Ia menyebut, daya ungkit ekonomi dapat diciptakan melalui digitalisasi karena ASEAN memiliki populasi lebih dari 640 juta jiwa. Lebih dari setengah populasi tersebut berusia di bawah 30 tahun yang relatif melek digital.
"Potensi Perekonomian $1 triliun pada tahun 2030 (berdasarkan studi Boston Consulting Group) bisa jadi mencapai $2 triliun jika kita mengakselerasi Digital Economic Framework Agreement yang telah diadopsi oleh para pemimpin ASEAN pada Keketuaan Indonesia di tahun 2023 lalu," lanjutnya.
Menurut Sri Mulyani, potensi tersebut bisa dikembangkan bersama melalui berbagai kerja sama yang solid.
"Begitu banyak potensi, tetapi kita juga tahu bahwa banyak rintangan. Saya yakin, potensi ini dapat digarap bersama melalui kerja sama yang apik. Demi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita, kini dan nanti," katanya.
Selain itu, Sri Mulyani Indrawati juga meyakini bahwa ekonomi digital ASEAN memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan kerja sama yang solid dari seluruh negara anggota ASEAN.