Sumbar Targetkan Punya Perluasan Lahan Kopi Seribu Hektare

Ilustrasi Kopi. Sumber Foto Istock
Sumber :

Padang – Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Syafrizal menyebutkan, pihaknya menargetkan perluasan lahan perkebunan kopi mencapai seribu hektare. Perluasan ini katanya sebagai upaya Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dalam meningkatkan jumlah produktivitas.  

Kematian Mirna Salihin: Ayah Mirna Akui Beri Napas Buatan, Pengacara Jessica Sebut Pasti Meninggal J

“Saat ini, luas perkebunan kopi kita 27 ribu hektar lebih. Dari luas lahan itu, menghasilkan produksi kopi  17 ribu ton per tahunnya. Tentunya, kita ingin komoditi kopi ini terus berkembang. Untuk itu, perlu adanya perluasan lahan,”kata Syafrizal, Kamis 24 Maret 2022.

Menurut Syafrizal, produk kopi Sumatra sudah banyak menembus pasar yang ekspor, terutama untuk kopi arabika yang kini di kelola oleh kopi Solok Radjo. Perluasan ini, juga mengikuti permintaan dari Dewan Kopi Indonesia (Dekopi). Karena Dekopi melihat kopi di Sumbar menjadi salah satu kopi unggulan di Indonesia.

Kopi Bantjah Mulai Rambah Pangsa Pasar 

Meski demikian kata Syafrizal, penambahan luas area tanam kopi ini tidak bisa serta merta dilakukan di seluruh wilayah Sumatra Barat lantaran faktor lokasi lahan termasuk juga ketentuan suhu. Kopi dengan kualitas terbaik, juga  dipengaruhi oleh faktor alamnya. Seperti halnya kopi arabika, yang tumbuh di dataran tinggi. 

“target perluasan lahan kopi ini, akan dimulai dari tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya. Karena untuk melakukan perluasan lahan itu, hanya dapat dilakukan secara bertahap.

Mengeluarkan Aroma di Festival Keberagaman Kopi

Terpisah, Ketua Umum Dekopi Anton Apriyantono menjelaskan, Sumatra Barat memiliki potensi yang besar untuk pengembangan komoditi kopi. Produksi kopi yang dilakukan oleh kopi Solok Radjo salah satunya, telah menunjukan bahwa kopi arabika Solok itu paling enak dan memiliki cita rasa berkelas dunia.

"Tapi untuk kopi arabika di Sumbar masih sedikit, yang banyak adalah robusta. Padahal arabika dimiliki oleh pasar dunia. Untuk itu, kita menginginkan perluasan lahan kopi. Terutama untuk menerapkan perkebunanan kopi organik,”tutup Anton Apriyantono.