Analisis Ekonomi UI:Pertumbuhan Ekonomi Jokowi Lebih Rendah dari SBY, Namun Mengungguli Era Megawati
- tvOne
Padang – Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM UI) melakukan perbandingan kinerja ekonomi antara era Presiden Joko Widodo (Jokowi), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Megawati Soekarnoputri.
Menurut Analisis Makroekonomi Indonesia Economic Outlook oleh Teuku Riefky, seorang ahli ekonomi Makro dan Pasar Keuangan dari LPEM FEB UI, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat lebih rendah dibandingkan dengan masa pemerintahan SBY. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi pada masa Jokowi tetap berada di atas tingkat yang terjadi selama masa Megawati.
"Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) relatif lebih rendah dibandingkan periode pemerintahan SBY, namun lebih tinggi daripada masa pemerintahan Megawati," ujar Riefky pada Selasa, 6 Februari 2024.
Riefky menjelaskan bahwa rata-rata pertumbuhan PDB selama masa pemerintahan Jokowi adalah sekitar 5,03 persen secara year on year (yoy) pada periode pertama, dan sekitar 5,18 persen pada periode kedua, tidak termasuk masa pandemi COVID-19.
Berdasarkan analisisnya, pertumbuhan ekonomi pada masa Megawati (2000-2004) adalah sebesar 4,57 persen. Sedangkan pada masa pemerintahan SBY, pertumbuhan ekonomi periode pertama (2004-2009) mencapai 5,64 persen, dan pada periode kedua (2009-2014) mencapai 5,80 persen.
"Perlu dicatat bahwa selama masa kepresidenan SBY, Indonesia mengalami periode kenaikan harga komoditas yang mendukung pertumbuhan ekonomi, karena Indonesia merupakan salah satu eksportir komoditas utama," jelasnya.
Riefky menambahkan bahwa meskipun menghadapi fluktuasi selama pandemi COVID-19, pemerintahan Jokowi pada periode kedua berhasil meningkatkan pertumbuhan PDB.