Pameran Seni Rupa Bertajuk 'Pulang' dari Komunitas Belanak Resmi Dibuka
- Istimewa
Padang – Komunitas Seni Belanak buka pameran berjudul 'Pulang' di Taman Budaya Sumatera Barat, Kota Padang pada Rabu 4 September 2024.
Kegiatan ini akan berlangsung hingga Sabtu 7 September 2024 sebagai perayaan ulang tahun Komunitas Seni Belanak ke-21 tahun yang telah berdiri sejak 2003 dan telah mengumpulkan hingga mengorbitkan para perupa yang aktif berkarya hingga saat ini.
Ketua Komunitas Seni Belanak, Novando Mushil mengatakan ada 31 perupa yang menyumbangkan karyanya ke dalam pameran ini.
"Para seniman rupa itu ada yang berasal dari dalam komunitas Belanak dan juga terdapat pengkarya dari luar komunitas yang pada intinya, kegiatan ini bersifat inklusif dan membawa semangat kebersamaan," ujar pria yang biasa dipanggil Nando itu, Kamis 5 September 2024.
Ia menjelaskan pemilihan tema 'Pulang' ini juga sesuai dengan semangat untuk mengumpulkan kembali para seniman jebolan Komunitas Seni Belanak yang sudah berkiprah di berbagai tempat untuk kembali berkumpul dan berkarya di tempat mereka tumbuh bersama.
Hal ini sejalan dengan catatan kuratorial dari Syahrial Yayan yaitu tema dan judul 'Pulang' berkaitan dengan semangat untuk mencari serta menggali kembali nilai-nilai yang pernah terkikis oleh dampak negatif kemajuan zaman modern.
"Nilai tersebut antara lain dapat diartikan sebagai adat dan tradisi yang bermanfaat dalam menyelesaikan masalah kehidupan," katanya.
Nama-nama pengkarya yang terlibat dalam pameran ini antara lain Ahmat Sarjoni, Ahmat Sofiyan, Alberto, Alif Prayono, Angga Deka Kurnia, Angga Elpatsa, Benny Saputra, Alfarizi Andrinaldi, Dika Andrian, Edi Bonetski, Erianto, Erlangga, Ermansyah, Ferdian Ondira Asa, Fitra Alex, Firdaus, Imam Teguh, Irvan Sawendri, Irwandi, Muhammad Ridwan, Ismail Zulfikar, Iswandi, Novando Mushil, Ridha Nur Safitri, Roni Buya, Sastra Adi Kusuma, Syahrial Yayan, Taufiq Hidayat, Thariq Munthaha, Jufri Gusrianto, dan Zekelver Muharam.
"Kemudian akan ada workshop dari Dangau Studio, Kaday Loket, Jeki Emrizon, Indonesiasia Studio, dan Monobi. Serta performance art dari Benny Saputra, Alfarizi Andrinaldi, Edi Bonetski, Febrian Maulana, Indra Gunawan, dan Zekalver Muharam," ujar Nando.
Tidak hanya menggandeng pelaku seni rupa dan performing art, para musisi juga akan turut meramaikan acara antara lain Hototo, Pelangi di Belanak, Lalang, Papan Iklan, Grego, Rules Eighteen, Sendingrasa, Dio Guitarra, dan Blue Moon.
Menurut Nando, salah satu rangkaian kegiatan yang paling dinantikan dalam peringatan ulang tahun Komunitas Seni Belanak adalah dipamerkannya karya rupa lukisan berjudul 'Pulang' yang berukuran besar dan terbagi atas panel-panel.
"Di kalangan anggota Belanak, karya seni rupa ini tergolong legendaris mengingat usianya yang sudah belasan tahun karena tercipta sejak 2005, pengerjaannya yang serius, ukurannya yang besar, serta nilainya yang sangat merepresentasikan visi komunitas kami," katanya.
Ia menjelaskan bahwa di balik karya lukis tersebut, selain memuat keindahan alam bumi tropis ala lukisan mooi indie, juga terdapat kritikan, dimana terdapat tirai yang menutupi sebagian lukisan yang memuat gambar sampah.
"Berdasarkan arsip Belanak, karya ini mencerminkan pergeseran nilai di masyarakat Minangkabau yang bergerak terpengaruh perkembangan zaman, dengan dampak positif sekaligus negatif menyertainya," ujarnya.
Nando juga mengajak para penikmat seni untuk menghadiri pameran yang gratis alias tidak memungut biaya tiket masuk ini.
"Kota Padang dan Sumatera Barat tidak kekurangan seniman, tapi kami menilai publik Sumatera Barat perlu lebih banyak mengapresiasi pameran-pameran seni seperti ini karena banyak nilai yang bisa kita ambil dari proses menikmati karya seni," kata Nando.
Nando berharap dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk menghadiri pameran seni, iklim kesenian terutama seni rupa di Sumatera Barat akan semakin berkembang, sehingga pelaku seni tidak perlu mengkhawatirkan masa depannya serta masyarakat penikmat seni tidak bingung lagi untuk memuaskan minat mereka akan estetika.