Gunung Marapi di Sumbar Kembali Erupsi di Awal Tahun 2025, Kolom Abu Mencapai 1.000 Meter

Gunung Marapi kembali erupsi di awal tahun 2025
Sumber :
  • Istimewa

Padang –Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada hari ini, 4 Januari 2025, pukul 09:43 WIB. 

Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Sebaran Abu Mengarah ke Tanah Datar dan Payakumbuh

Erupsi ini menghasilkan kolom abu yang teramati setinggi ± 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.891 meter di atas permukaan laut. 

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), Ahmad Rivandi mengatakan kolom abu yang berwarna kelabu ini teramati dengan intensitas tebal yang condong ke arah arah timur laut dan utara.

Gunung Marapi Meletus Lagi Disertai Dentuman Keras dan Lontaran Abu Vulkanik

"Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 30,3 mm dan durasi sekitar 1 menit 40 detik," kata Ahmad Rivandi.

Hingga laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung, dan status Gunung Marapi berada pada Level II (Waspada). 

BKSDA Sumbar Tutup Pendakian di 4 Gunung

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Marapi juga mengimbau masyarakat di sekitar gunung dan pendaki untuk tidak memasuki area dalam radius 3 km dari pusat aktivitas, yang terletak di Kawah Verbeek. 

"Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi bahaya yang mungkin timbul akibat erupsi. Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Marapi juga diharapkan mewaspadai potensi bahaya lahar atau banjir lahar, terutama saat musim hujan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa .asyarakat yang terpapar hujan abu diimbau untuk menggunakan masker untuk menghindari gangguan pernapasan, dan seluruh pihak diharapkan untuk menjaga situasi yang kondusif tanpa menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi atau hoax.

Ahmad Rivandi juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah setempat dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mendapatkan informasi terkini tentang perkembangan aktivitas Gunung Marapi. 

"Masyarakat dapat memantau informasi lebih lanjut melalui berbagai saluran resmi, termasuk website Badan Geologi, PVMBG, dan Magma Indonesia, serta aplikasi dan media sosial terkait" katanya.

Dikatakannya, informasi lebih lanjut mengenai perkembangan situasi ini dapat diperoleh melalui pos pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi, atau melalui platform-platform digital yang disediakan oleh Badan Geologi dan PVMBG.

Sementara itu, salah seorang warga sekitar Gunung Marapi, Hatta Rizal, yang berada di daerah Batu Taba, sekitar 9 km dari kawah, menceritakan pengalamannya saat erupsi terjadi. 

"Tiba-tiba ada dentuman yang sangat keras, membuat saya terkejut. Begitu saya melihat ke arah gunung, terlihat kepulan asap tebal yang sangat tinggi keluar dari kawah," kata Hatta Rizal, yang mengaku langsung khawatir melihat tanda-tanda erupsi tersebut.