Layanan Makin Digital, Makin Sadar Membayar
- Dok.BPJS Kesehatan
Padang – Langit kembali cerah di Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (31/8) sejak pagi. Tak seperti sebelumnya, diguyur hujan selama dua hari, dan dihoyak gempa yang berpusat di Kepulauan Mentawai.
Cerahnya langit, kini menjadi saksi bisu perjuangan sejoli muda, Putri Siltya Caprita (28) dan Fahli Samme (27) demi bisa membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan.
"Saya hanya ibu rumah tangga, dan suami usaha bordir. Jadi benar-benar sedang berusaha biar bisa bayar iuran JKN-KIS lagi," kata Putri kepada VIVA Padang, Rabu (31/8) siang.
Perempuan asal Sumani, Kabupaten Solok ini mengikuti suaminya mengontrak sepetak ruang bangunan di Jalan Gajah Mada, Nomor 41a, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Dalam ruangan 4×5 meter itulah mereka tinggal, dan merintis usaha bordir.
"Ya, di ruang sepetak inilah kami tinggal. Tak ada dapur, jadi kamar cuma disekat dengan papan triplek," tutur Putri dalam ruangan yang hanya dihiasi satu lemari dan rak piring itu.
Selaku pasangan muda, tak mudah bagi Putri dan Fahli berjuang. Apalagi, pascamenikah pada Februari 2022 lalu, mereka mau tak mau mesti pisah dari keluarga dan memilih menjalani bahtera rumah tangga secara mandiri.
Terlebih lagi, lanjut Putri, pascapandemi COVID-19 ekonomi masyarakat belum begitu pulih. Akibatnya berimbas terhadap usaha bordir yang tengah dirintis suaminya tersebut. Apalagi, mereka juga harus menyisihkan sewa ruang yang mereka tempati, dan cicilan mesin bordir.
"Setiap hari ada peminatnya, karena baru merintis, jadi benar-benar harus berpandai-pandai biar cukup," ungkap Putri yang tengah duduk menemani suaminya terbaring sakit sepekan ini, sehingga keduanya enggan dibidik kamera.
Kendati begitu, alumnus Universitas Negeri Padang (UNP) ini terus berupaya bisa melunasi iuran JKN-KIS. Apalagi, dia telah terdaftar sejak 2016 lalu, sehingga sangat disayangkan jika tidak dilanjutkan meskipun kategori mandiri.
"Rugi rasanya kalau tak dilanjutkan. Jika mendadak sakit dengan biaya besar, JKN-KIS ini benar-benar menolong. Kalau pun kita tak sakit, iuran kita bisa menolong orang, seperti gotong-royong lah," jelasnya.